Bagikan:

JAKARTA - Perwakilan kelompok Hizbullah di Parlemen Lebanon memperingatkan Israel pada Hari Senin, pelanggaran terus menerus yang dilakukan militer Israel terhadap perjanjian gencatan senjata tidak akan didiamkan, menekankan mereka tahu bagaimana cara menanggapinya.

Hassan Fadlallah menyatakan pendekatan kelompok tersebut untuk mempertahankan Lebanon tetap teguh.

"Hasil dari mempercayakan wilayah selatan kepada UNIFIL dan lembaga resmi untuk memenuhi tanggung jawab mereka sekarang sudah jelas," kata Fadlallah, melansir IRNA dari SAMA 31 Desember.

Hizbullah, tegasnya, tetap berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata, tetapi tidak akan menoleransi situasi berkepanjangan di mana Israel melemahkan kedaulatan Lebanon.

Musuh tidak dapat mencapai apa yang gagal dicapainya dalam perang di masa damai, katanya, merujuk pada pengorbanan yang dilakukan oleh para pejuang Hizbullah untuk menggagalkan pendudukan Israel.

Fadlallah juga menanggapi tuntutan dari para pelaku domestik dan internasional yang mendesak Hizbullah untuk mengandalkan mekanisme negara dan internasional, mengingatkan mereka mereka hanya memiliki waktu 60 hari untuk membuktikan klaim mereka dalam praktik.

Pernyataan tersebut menyusul sebuah laporan di Harian Israel Hayom, yang menyatakan Israel mempertimbangkan untuk tetap menempatkan pasukan militer di beberapa wilayah Lebanon selatan, sekalipun jangka waktu 60 hari yang ditetapkan dalam perjanjian berakhir.