Sebut Tantangan yang Dihadapi Sama, Menlu Retno: Hubungan Baik Pasifik-Asia Tenggara Jadi Fondasi Indo-Pasifik
Menlu Retno Marsudi bertemu Sekjen PIF Henry Puna. (Sumber: Kementerian Luar Negeri RI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan negara dan organisasi di wilayah Pasifik, guna memperkokoh kerja sama Indonesia dengan negara-negara di Pasifik, di sela-sela penyelenggaraan 'Indonesia-Pacific Forum for Development' (IPFD) di Bali, Rabu.

Mereka yang ditemui secara simultan oleh Menlu Retno yakni, Sekjen Pacific Islands Forum (PIF) Henry Puna, Menteri Urusan Pasifik Selandia Baru Aupito William Sio, Perdana Menteri Niue Dalton Tagelagi dan Menteri Hukum Federasi Mikronesia Joses R. Gallen.

Dalam pertemuan dengan Sekjen PIF, Menlu Retno bertukar pandangan mengenai berbagai tantangan di kawasan, menyepakati pentingnya hubungan baik antar blok di wilayah Indo-Pasifik.

"Kawasan Pasifik adalah bagian tak terpisahkan dari Indo-Pasifik.

Tantangan yang dihadapi juga sama. Oleh karenanya, hubungan yang baik antar blok di Asia Tenggara dan Pasifik, akan menjadi fondasi bangun yang baik bagi terciptanya kawasan Indo Pasifik yang stabil dan sejahtera," ujar Menlu Retno, dalam keterangan Kementerian Luar Negeri, Kamis 8 Desember.

Sekjen PIF menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menlu Retno ke Sekretariat PIF di Suva pada September 2022.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Menteri Urusan Pasifik Selandia Baru Aupito William Sio, Menlu Retno menerima apresiasi atas kepemimpinan Indonesia di kawasan dan dunia, termasuk presidensi Indonesia di G20.

Menteri Sio juga menyampaikan apresiasi atas keaktifan Indonesia dalam berhubungan dan bekerjasama dengan negara-negara Pasifik.

Pada kesempatan tersebut, Menlu Retno mendorong kerjasama triangular dengan Selandia Baru untuk Pasifik. Kolaborasi semacam ini akan lebih memberikan impact kepada Pasifik.

Berikutnya, dalam pertemuan dengan PM Niue, Menlu RI menyampaikan komitmen Indonesia untuk melakukan kerja sama dengan Niue khususnya dalam bidang perubahan iklim.

"Presidensi Indonesia telah menghasilkan concreate deliverables bagi negara-negara berkembang. Ada sedikitnya 10 proyek kerja sama yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara Pasifik, khususnya mengenai perubahan iklim," papar Menlu Retno.

Sementara itu, PM Tagelagi menyambut hangat kerja sama dengan Indonesia terkait perubahan iklim khususnya untuk membantu upaya konservasi Niue. Ia juga menyampaikan harapannya atas dukungan Indonesia untuk Niue di berbagai fora, regional maupun internasional.

Sedangkan pada pertemuan dengan Menteri Hukum Federasi Mikronesia Joses R. Gallen, Menlu Retno membahas perkembangan kerja sama bilateral, antara lain isu bebas visa untuk paspor diplomatik serta membahas kerja sama pertukaran informasi mengenai pelaksanaan UNCLOS 1982.