JAKARTA - Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Hari Minggu mengatakan, langkah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memperkuat perbatasan timurnya baru-baru ini, ditujukan untuk mengantisipasi Rusia, menambahkan aliansi tersebut siap mempertahankan diri jia diperlukan.
Berbicara di Forum Ekonomi Jerman Timur yang juga dihadiri oleh Perdana Menteri Lithuania Ingrida Simonyte, Kanselir Scholz mengatakan, Jerman telah memainkan peran utama dalam kehadiran NATO di Baltik di perbatasan Rusia, yang telah berlangsung hampir satu dekade.
"Dan karena ancaman dari Rusia akan terus berlanjut, kami dan sekutu lainnya memutuskan tahun lalu untuk mengerahkan unit tambahan ke negara-negara Baltik dan menempatkan seluruh brigade di sana secara permanen di masa mendatang," kata Kanselir Scholz menurut naskah pidato, melansir Reuters 2 Mei.
"Namun, perubahan haluan dalam kebijakan keamanan ini diperlukan untuk menunjukkan kepada Rusia: Kami siap untuk mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO dari serangan," tegasnya.
Kanselir Scholz mengatakan, diplomasi hanya akan berhasil dari posisi yang kuat, seraya menambahkan sangat penting bagi negara-negara Baltik untuk sepenuhnya mengandalkan sekutu NATO untuk membela diri jika terjadi serangan Rusia.
"Dan itu adalah pesan untuk kita. Namun, itu juga pesan untuk Rusia. Karena kredibilitas janji ini tentu saja juga merupakan bagian dari perhitungan Rusia," tandasnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin awal minggu ini memperingatkan anggota NATO, agar tidak membiarkan Ukraina menembakkan senjata mereka ke Rusia, setelah beberapa sekutu Barat mencabut pembatasan yang diberlakukan terhadap penggunaan senjata yang disumbangkan ke Kyiv.
Sementara, Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Hari Jumat menolak peringatan tersebut, dengan mengatakan aliansi pertahanan itu telah mendengarnya berkali-kali sebelumnya dan pembelaan diri bukanlah eskalasi.