Bagikan:

JAKARTA - Sanksi Barat terhadap Rusia tidak akan dicabut, jika Rusia 'mendikte' persyaratan penyelesaian perdamaian di Ukraina, kata Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam sebuah artikel untuk majalah Foreign Affairs, yang diterbitkan pada Senin.

"Jelas sejak awal perang bahwa sanksi ini harus diberlakukan untuk waktu yang lama, karena keefektifannya meningkat setiap minggu," tulis Kanselir Scholz, melansir TASS 5 Desember.

Dia menyatakan Moskow "perlu memahami bahwa tidak ada satu sanksi pun yang akan dicabut, jika Rusia mencoba mendikte syarat-syarat kesepakatan damai."

Berkoordinasi dengan para mitranya, "Jerman siap mencapai pengaturan untuk mempertahankan keamanan Ukraina, sebagai bagian dari penyelesaian perdamaian pascaperang yang potensial," jelas Kanselir Scholz.

Dalam kesempatan yang sama Kanselir Scholz menegaskan kembali, untuk mengakhiri konflik di Ukraina, Rusia harus menarik pasukannya.

"Pesan kami ke Moskow sangat jelas: kami bertekad untuk mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO dari segala kemungkinan agresi," tegasnya.

"Kami akan menghormati janji serius NATO, bahwa serangan terhadap salah satu sekutu akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi. Kami juga memperjelas kepada Rusia, bahwa retorikanya baru-baru ini mengenai senjata nuklir adalah sembrono dan tidak bertanggung jawab," paparnya.

Barat, sebagai tanggapan atas keputusan Rusia untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina, memberlakukan sanksi besar-besaran.

Sejumlah politisi Barat tak memungkiri jika perang ekonomi sedang berlangsung dengan Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada 16 Maret, kebijakan sanksi Barat terhadap Moskow memiliki semua fitur agresi. Dia menekankan, kebijakan penahanan Rusia adalah strategi jangka panjang Barat.