Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Hari Senin, Beijing percaya semua upaya untuk mendukung perdamaian seputar perang Rusia-Ukraina harus diakui.

China tidak pernah "mengipasi api atau menyulut api", kata Mao Ning, menanggapi pertanyaan tentang pertemuan puncak perdamaian mengenai perang Ukraina, melansir Reuters 3 Mei.

Menurut sebuah laporan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia dan China berusaha merusak rencana pertemuan puncak perdamaian global di Swiss pada 15-16 Juni ini.

"Tidak tergantung pada negara tertentu, atau konferensi tertentu, untuk memutuskan apakah seseorang mendukung perdamaian atau tidak. Semoga KTT perdamaian di Ukraina tidak digunakan untuk menciptakan konfrontasi blok," kata Mao di akun media sosial X.

China sangat mementingkan hubungannya dengan Ukraina dan tetap menjadi mitra dagang terbesarnya, kata Mao, seraya menambahkan posisi China pada konferensi perdamaian sangat "terbuka dan transparan".

"Kami percaya bahwa kami bisa mendapatkan pengertian dan dukungan dari semua pihak," ujar Mao.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Zelensky dalam forum Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura Hari Minggu mengatakan, dukungan China untuk Rusia hanya akan memperpanjang perang di Ukraina.

"Dengan dukungan China untuk Rusia, perang akan berlangsung lebih lama. Itu buruk bagi seluruh dunia, dan kebijakan China, yang menyatakan mereka mendukung integritas dan kedaulatan teritorial dan menyatakannya secara resmi. Bagi mereka itu tidak baik," kata Presiden Zelensky, dikutip dari CNN.

Ketika ditanya tentang pernyataan China yang tidak akan menghadiri pertemuan puncak perdamaian, pemimpin Ukraina itu menuduh Rusia menggunakan diplomat China untuk mengganggunya.

"Sangat disayangkan, sangat disayangkan bahwa negara besar yang independen dan kuat seperti China menjadi instrumen di tangan Putin," kata Presiden Zelensky.

China minggu lalu mengatakan tidak akan mengirim delegasi ke pertemuan puncak perdamaian itu, mengatakan setiap konferensi perdamaian internasional harus mendapatkan "pengakuan dari Rusia dan Ukraina, partisipasi yang setara dari semua pihak, dan pembahasan yang adil tentang semua rencana perdamaian."

Menteri Pertahanan Nasional China Dong Jun dalam pidatonya pada Hari Minggu mengatakan, Tiongkok telah "mempromosikan perundingan damai dengan sikap yang bertanggung jawab."