Bagikan:

JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, dia "ok" dengan kemungkinan menjalani hukuman penjara atau tahanan rumah, usai pekan lalu dirinya dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan yang dikenakan kepadanya oleh juri di pengadilan New York, menjadikan yang pertama yang dihadapi mantan presiden di negara itu.

"Saya ok dengan itu," kata Trump kepada Fox News dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Hari Minggu ketika ditanya tentang ancaman hukuman yang bisa dihadapinya, dilansir dari CNN 3 Juni.

"Saya melihat salah satu pengacara saya beberapa hari lalu di televisi berkata, 'Oh tidak, Anda tidak ingin melakukan itu kepada presiden.' Saya berkata: Anda tidak mengemis apa pun," lanjutnya.

Namun, Trump menambahkan, "Saya tidak berpikir masyarakat akan tahan. Saya tidak yakin masyarakat akan tahan."

"Saya pikir akan sulit bagi masyarakat untuk menerima, Anda tahu, pada titik tertentu, ada titik puncaknya," terang Trump.

Komentar mantan presiden dari Partai Republik ini muncul beberapa hari setelah juri Manhattan memutuskan Trump bersalah atas semua tuduhan dalam persidangan kasus uang tutup mulut, menjadikannya mantan presiden pertama yang dinyatakan bersalah atas kejahatan, sekaligus calon presiden partai besar pertama yang didakwa karena kejahatan di tengah kampanye untuk Gedung Putih.

Hakim Juan Merchan akan menjatuhkan hukuman untuk Trump pada 11 Juli mendatang. Hakim Merchan dapat menghukum Trump dengan masa percobaan atau hingga 4 tahun penjara negara bagian untuk setiap dakwaan, dengan hukuman maksimal 20 tahun.

Untuk saat ini, mantan presiden tersebut tidak ditahan sambil menunggu vonis dijatuhkan.

Trump sendiri kembali menegaskan, ia tidak melakukan kesalahan apa pun dan mencerca orang-orang "sakit" yang terlibat dalam vonisnya.

"Saya berjuang untuk Konstitusi," kata Trump, seraya menambahkan bahwa persidangan itu "lebih berat" bagi keluarganya daripada dirinya sendiri.

Ketika ditanya tentang prospek mencari pembalasan politik jika ia memenangkan pemilihan presiden 2024, Trump mengatakan, meskipun sekadar berhasil terdengar "indah," itu "sangat sulit ketika Anda melihat apa yang telah mereka lakukan."

"Orang-orang ini sangat jahat, dan pada saat yang sama negara ini dapat bersatu," tambahnya.