Anggota Komisi V DPR Minta Evaluasi Tuntas Kecelakaan Maut Bus di Sumedang
Kecelakaan bus di Sumedang (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Toriq Hidayat mendesak evaluasi tuntas kasus kecelakaan bus pariwisata PO Sri Padma Kencana di Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Barat. 

"Sebanyak 27 orang meninggal dan 39 orang selamat" ujar Toriq dalam katerangannya di Jakarta, Jumat, 12 Maret.

Toriq mengaku prihatin atas musibah kecelakaan tersebut. Dia memaparkan, jalan terjadinya musibah itu merupakan akses penghubung antara Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, berkondisi jalan menurun, dan tidak dilengkapi dengan penerangan jalan umum (PJU).

Karenanya, Toriq berharap aparat kepolisian segera menyelidiki sebab terjadinya kecelakaan tersebut. Hal ini agar tidak jadi spekulasi di masyarakat.

Kejadian ini, kata dia, juga seharusnya menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk memperhatikan penerangan jalan-jalan yang memang berisiko untuk terjadinya kecelakaan. 

"Jangan sampai setelah kejadian kecelakaan baru kemudian dipenuhinya penerangan jalan tersebut. Evaluasi ini sangat penting," tuturnya.

Sebelumnya, Komisi V DPR mendorong pemerintah untuk segera melakukan penguatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari segi kelembagaan, anggaran, SDM investigator, serta sarana dan prasarana.

Dia menilai PP No 62 tahun 2013 tentang Investigasi Kecelakaan Transportasi juga masih lemah. Selain itu, dari segi kelembagaan, KNKT bukanlah organisasi yang mandiri.

Komisi V menyinggung Pasal 3 Perpres No 2 Tahun 2012 tentang KNKT. KNKT merupakan lembaga nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, namun menurut Pasal 9, dalam melaksanakan tugasnya, KNKT dikoordinasikan oleh Menteri Perhubungan.

Polisi sebelumnya menyebut korban meninggal akibat kecelakaan maut bus masuk jurang di Sumedang mencapai 29 orang.

“Korban meninggal bertambah. Total, 29 orang yang meninggal dunia sampai saat ini," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Eddy Djunaedi.

Eddy mengatakan, kedua korban meninggal yakni Mamah dan Euis. Mereka mengembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan medis.

"Keduanya meninggal di rumah sakit. Mereka sempat dirawat di RS Sumedang," kata dia.