22 Warga Satu Kompleks di Solo Terkonfirmasi Positif COVID-19
Ketua Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surakarta Ahyani. (ANTARA)

Bagikan:

SOLO - Sebanyak 22 warga yang tinggal di satu kompleks hunian sementara di Kelurahan Mojo, Solo, Jawa Tengah terkonfirmasi positif COVID-19.

"Awalnya ada dua warga, keduanya ini ibu-ibu, mereka dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 dan akhirnya meninggal dunia," kata Lurah Mojo Margono di Solo, dikutip Antara, Jumat, 12 Maret.

Akibat kejadian itu, pihaknya melapor kepada Puskesmas Sangkrah untuk segera melakukan penelusuran kontak, terutama kepada warga yang tinggal berdekatan dengan kedua orang tersebut.

"Dan 55 orang ini seluruhnya di-'tracing'. Di tahap awal ada 13 orang yang terkonfirmasi positif, namun dua hari usai hasil keluar kembali lagi di-'rapid antigen' (tes cepat antigen) dan diperoleh hasil ada sembilan yang negatif. Kemudian kesembilan orang ini dipulangkan ke wilayah masing-masing (hunian sementara) dari Donohudan," katanya.

Selanjutnya, pada tes di tahap kedua diperoleh hasil ada empat orang yang terkonfirmasi positif dan terakhir ada lima tambahan yang merupakan anak-anak. Dengan demikian, sementara ini totalnya 22 orang dari wilayah tersebut yang terkonfirmasi COVID1-19.

"Mereka semua dalam kondisi tidak bergejala sehingga cukup menjalani karantina mandiri di Donohudan, namun yang lima karena masih anak-anak, mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan ibu mereka," katanya.

Ketua Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surakarta Ahyani mengatakan warga terkonfirmasi positif yang tinggal di satu kompleks di Kelurahan Mojo sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

"Saya juga belum dapat info awalnya yang terkonfirmasi ini terkena dari klaster mana, ya namanya interaksi. Di sana kan kampung padat dan kadang juga ada yang tidak disiplin, risikonya begitu," katanya.

Dia mengatakan sebagian dari warga yang terkonfirmasi positif sudah dibawa ke Asrama Haji Donohudan untuk menjalani karantina mandiri, sedangkan sisanya karantina mandiri di rumah masing-masing.

"Tetapi ya ini prosesnya masih di-'tracing' lagi. Untuk kawasan di sana juga diterapkan isolasi mikro dulu," katanya.