Dinkes: Penyebaran COVID-19 di Solo Meluas ke Tenaga Kesehatan
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

SOLO - Dinas Kesehatan (Dinkes) menyatakan penyebaran COVID-19 di Kota Solo, Jawa Tengah meluas pada kalangan tenaga kesehatan (nakes) sehingga berdampak pada kurang optimalnya pelayanan kepada masyarakat.

Kepala Dinkes Kota (DKK) Kota Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan dari 17 puskesmas yang ada di Solo, hanya dua di antaranya yang belum terdeteksi adanya kasus COVID-19.

Selanjutnya, dari setiap puskemas, jumlah tenaga kesehatan yang terpapar di kisaran 4-5 orang. Bahkan, ada satu di antaranya yang mencatatkan belasan kasus positif COVID-19 pada tenaga kesehatan.

Angka tersebut, katanya, belum termasuk tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit. Menurut informasi yang diperolehnya, ada puluhan tenaga kesehatan terkonfirmasi positif COVID-19 di salah satu rumah sakit swasta di Solo.

"Pegawai Dinas Kesehatan juga ada, artinya jumlah nakes yang terpapar tambah banyak, pelayanan kami jadi terganggu, baik itu vaksinasi maupun pelayanan karena pasiennya naik juga," katanya dikutip Antara, Selasa, 22 Februari.

Apalagi, kata dia, saat ini banyak pasien batuk pilek yang berobat ke puskesmas. Gejala batuk pilek sendiri merupakan salah satu gejala dasar COVID-19 varian baru.

Sementara itu, meski mendapatkan banyak beban akibat banyak nakes yang terpapar COVID-19, pihaknya memastikan pelayanan kesehatan di puskesmas tetap berjalan. Meski demikian, untuk pelayanannya tidak berjalan dengan maksimum.

"Kecuali kalau keadaannya 'cito' (mendesak), kami menutup pelayanan. Sejauh ini kami masih jalan. Meski demikian ada puskesmas pembantu yang kami tutup pelayanannya karena orangnya habis. Layanan vaksinasinya kami tutup dan untuk layanan kesehatan kami alihkan ke puskesmas induk," ujar Siti Wahyuningsih.