Bagikan:

TANGERANG - Devi Karmawan (27), pria yang ditemukan tewas di dalam toren air rumah kontrakan di Gang Samid Sian, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), ternyata sempat pamit dengan keluarga untuk membeli kopi. Hal itu disampaikan ibunda Devi, Darmiyati (55) saat ditemui sejumlah wartawan di kediamannya, Selasa siang, 28 Mei.

Devi menjelaskan, terakhir ia bertemu Devi pada hari Sabtu malam, 25 Mei. Kata Darmiyati, Devi pamit keluar rumah untuk membeli kopi.

Bahkan tak hanya itu, Devi sempat mengeluhkan dirinya masuk angin dan minta dikerik (kerok), bahkan kelaparan.

“Dia juga sempat minta kerok karena tidak enak badan. Kelaperan, “Perih banget perut ‘kerokin mak’. Saya bilang ‘besok saja mamah capek pulang kerja,” ungkap Darmiyati.

“Terus Malam minggu masih ngobrol si sama saya, di dalam rumah sini, terus dia pamit mau beli kopi. Tapi tidak pulang,” sambungnya.

Kendeti demikian, sebelum pamit membeli kopi, Devi juga mengaku akan menjemput keponakannya pada Minggu, 26 Mei, pagi hari.

“Karena (dia bilang) ‘ada misi nih jemput ponakan’. Banyak tuh dia,” ujarnya.

Setelah berpamitan membeli kopi, Devi ternyata tidak kembali hingga Minggu, 26 Mei. Bahkan kakaknya menemui sejumlah teman-temannya untuk mencari informasi keberadaan adiknya tersebut.

Singkat cerita, tetangga Darmiyati mengabarkan ada penemuan jenazah di dalam toren air. Ternyata saat dicek oleh kakaknya, jenazah itu adalah Devi.

“Ada mayat dalam toren, bertato. Coba dah lihat. Terus aku hubungi kakak-kakaknya. Saat dilihat, ternyata anak saya. Besokkan saya lihat di Facebook pria tanpa identitas, kan aneh,” ucapnya.

Kini jasad Devi dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi, guna mengetahui penyebab kematian korban.