JAKARTA - Gedung Bank BTN Harmoni dielimuti asap hitam dari pembakaran ban oleh massa yang tak puas dengan sikap Bank BTN atas tuntutan aksi mereka.
Massa juga sempat memboikot akses masuk Gedung BTN dengan kobaran api pada Selasa, 30 April, siang.
"Kami tidak main - main dengan Bank BTN, karena dana nasabah yang hilang juga banyak sekali. Bakaaaarr, bakarrr. Kita boikot BTN," kata salah satu orator dari mobil komando.
Kobaran api dari pembakaran ban mulai terjadi pukul 13.00 WIB. Pembakaran ban dilakukan di tiga titik lokasi berbeda. Kepulan asap sempat mengisolir akses masuk para pengunjung Bank BTN.
Bahkan, kepulan asap hitam yang membumbung tinggi di udara juga sempat membuat perempatan Harmoni tertutup asap hitam dan gelap.
Koordinator aksi Gregorius Upi mengatakan, ada sekitar puluhan miliar uang yang hilang sejak menabung di bank BTN dua tahun lalu. Kasus ini sudah di laporkan ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri.
"Selama ini kami menahan diri. Totalnya kami hitung ada puluhan miliar dari beberapa nasabah," kata Gregorius di lokasi.
Beberapa uang yang hilang pun, lanjut Gregorius, merupakan milik sejumlah pengusaha, wiraswasta, bahkan pensiunan.
Imbasnya beberapa usaha milik pengusaha harus kesulitan permodalan, termasuk para pensiunan yang kemudian terjerat pinjol lantaran uang pensiunnya ludes.
Terkait itu, para nasabah pun telah berupaya, mulai dari melaporkan ke OJK, Kepolisian, hingga bersurat kepada sejumlah pihak. Namun upaya itu tak kunjung di respon.
"Sekarang ketika tidak ada lagi yang membantu kami. Apa yang harus kami lakukan," katanya.
Mereka mengancam akan terus demo hingga tuntutan mereka untuk mendapatkan uang terealisasi. Bahkan demo setiap hari pun akan dilakukan para nasabah.