Bagikan:

TANGERANG - Keluarga Devi Karmawan mengatakan ada bekas luka seperti cekikan di leher dan memar di pundak kanan Devi. Karena itu pihak keluarga meminta kepada kepolisian untuk melakukan autopsy untuk mengungkap penyebab kematian.

“Cuma ini saja dileher cekik ya segaris gitu. Kata kakaknya,” jelas Ibunda korban, Darmiyati saat ditemui di rumahnya di Gang Samid Sian, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa, 28 Mei.

Tak hanya itu, Darmiyati mengaku kakak kandung Devi melihat memar pada pundak adiknya. Hal itu yang membuat pihak keluarga merasa ada kejanggalan atas kematian Devi.

“Memar di pundak kanan. Kakaknya penasaran untuk melakukan autopsi. (Soalnya) penasaran kenapa ini, meninggal (misalnya) kesetrum atau pengeroyokan,” katanya.

Berdasarkan informasi yang berkembang, sebelum Devi ditemukan di dalam toren air, terdengar keributan tak jauh dari rumah Devi, tepatnya pada Sabtu, 25 Mei, malam hari. Bahkan, tetangga pun mendengar keributan tersebut.

“Pak Yogi, itu kemarin bilang, dengar ada suara orang (seperti) dicekik, orang berantem, dicekik. Posisinya Di belakang rumah dia. Kan kebetulan mepet tuh rumahnya sama saya, dekat-dekatan,” katanya.

“Nah, dia itu mengira saya berantem. Makanya, Sabtu malam dia ke rumah saya, cari saya. Kebetulan ketemu anak saya. Tanya, 'bapak ada?', 'bapak badminton, pak', 'oh enggak, tadi ada suara orang teriak atau jerit',” tambahnya.

Terpisah, Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan tidak ditemukan bekas luka pada tubuh korban. Melainkan hanya pembengkakan pada tubuh korban.

Kendati demikian, untuk mengetahui penyebab pastinya, Bambang mengaku masih menunggu hasil autopsi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Nanti bersabar, menunggu hasil autopsi Polri,” ujarnya.