Bagikan:

JAKARTA - Maraknya parkir liar di depan Masjid Istiqlal, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, kerap dimanfaatkan para preman karena terbatasnya area parkir resmi yang disediakan pengelola Masjid Istiqlal.

Sehingga kelompok preman kerap memanfaatkan situasi tersebut dengan memakai badan jalan untuk parkir liar kendaraan mobil hingga bus pariwisata. Dari situ, mereka meraup keuntungan.

Dari pengakuan jukir berinisial AB (49), dirinya sudah bertahun-tahun menjaga lahan parkir liar di depan Masjid Istiqlal bersama teman-teman kelompoknya.

"Hasilnya buat makan saja, tidak ada setoran. Kita buat pribadi, buat makan, bagi-bagi saja. Parkiran di sini sudah lama, tidak (koordinasi)," ucap AB kepada VOI di lokasi, Senin, 13 Mei.

Sebelumnya, AB sempat terekam viral dan mengaku jika mereka para jukir liar di kawasan depan Masjid Istiqlal terdapat oknum penanggung jawab. Namun setelah AB ditangkap polisi, dia justru berkelit.

"Tidak ada penanggungjawab, kita hanya berbagi aja sama teman - teman buat makan sehari - hari," katanya.

Seperti diketahui, Polsek Sawah Besar menangkap dua juru parkir liar pelaku pemalakan terhadap sopir bus pariwisata di kawasan Masjid Istiqlal, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin, 13 Mei.

Dua pelaku berinisial AB (49) dan J (26) warga Kelurahan Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Mereka ditangkap setelah viral meminta tarif parkir sebesar Rp 150 ribu kepada seorang pengendara.

"Keduanya meminta sejumlah uang bagi pengemudi bus yang parkir liar di Jalan Area depan Masjid Istiqlal," kata Kapolsek Sawah Besar, Kompol Dhanar.