Cegah Mutasi COVID-19 B117 di Masyarakat, Pemerintah Galakkan <i>Screening</i> dan Vaksinasi
ILUSTRASI/UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah terus berupaya meminimalisir penularan mutasi COVID-19 yaitu B117 yang saat ini sudah menjangkiti enam orang warga negara Indonesia (WNI). 

Salah satunya adalah dengan melakukan screening secara ketat bagi mereka yang baru saja berpergian dari luar negeri.

"Pada prinsipnya pencegahan masuknya transmisi lintas negara ataupun mutasi virus COVID-19 ini terus ditingkatkan melalui proses screening yang ketat, sesuai dengan SE Nomor 8 Tahun 2021," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 9 Maret.

Dalam surat edaran tersebut, telah diatur pelancong maupun pendatang yang merupakan warga negara asing (WNA) tak bisa masuk ke Indonesia.

"Kecuali mereka tergolong dalam kriteria sesuai dengan Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020 dan sesuai dengan skema perjanjian travel corridor arragement atau TCA dan/atau mendapatkan pertimbangan atau izin khusus dari kementerian atau lembaga terkait," jelas dia.

Sementara untuk warga Indonesia yang masuk ke wilayah Tanah Air diwajibkan melakukan karantina meski hasil tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) menyatakan negatif COVID-19. Langkah ini, kata Wiku, dilakukan untuk memastikan mutasi virus B117 atau yang lainnya tak menyebar di Indonesia.

"Selain itu, tracing terus dilakukan kepada masyarakat yang memiliki kontak erat dengan mereka yang terjangkit COVID-19 B-117," tegasnya.

Selain sejumlah hal di atas, Wiku juga menyebut, pencegahan penularan mutasi virus ini dilakukan dengan cara vaksinasi. Sebab, vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia masih efektif untuk menghadapi mutasi varian B117.

Adapun enam orang yang ditemukan terpapar COVID-19 jenis B117 terdapat di DKI Jakarta 3 orang, Kalimantan Selatan 1 orang, Sumatera Utara 1 orang, dan Sumatera Selatan 1 orang.

Ke depan, kata Wiku, pemerintah bakal terus melakukan penelitian terkait karakteristik mutasi virus ini baik dengan melakukan pelacakan genetika maupun pemantauan perilaku virus secara konsisten dan intensif.

"Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah penambahan imported case di masa yang akan datang dan mempercepat penanganan pandemi COVID-19 nasional, bahkan dunia," pungkasnya.