Begini Dampak Buruk Jika Kasus Mutasi COVID-19 Besar-besaran Terjadi di Indonesia
ILUSTRASI/PIXABAY

Bagikan:

JAKARTA - Banyak negara yang tengah berhadapan dengan mutasi virus dari COVID-19. Di Indonesia, ditemukan tiga jenis varian baru corona, yakni B117, B1617, dan B1351.

Dokter spesialis penyakit dalam Iris Rengganis menyebut, saat ini mutasi virus di Indonesi masih dalam jumlah yang sedikit. Tapi, tak menutup kemungkinan mutasi akan berkembang menjadi besar jika masyarakat tak patuh terhadap protokol kesehatan.

"Dengan adanya mutasi kita harus berhati-hati. Karena mutasi atau strain virus yang baru ini lebih cepat penularannya. Kalau orang tidak menjaga protokol kesehatan penularan akan lebih cepat dan memunculkan gelombang kedua," kata Rengganis dalam tayangan Instaram dkijakarta, dikutip Kamis, 6 April.

Konsultan alergi imunologi menyebut, jika mutasi masih dalam jumlah kecil, pemerintah masih bisa mengendalikan. Mengingat, saat ini vaksinasi COVID-19 sudah berjalan.

Namun, jika penularan mutasi COVID-19 terjadi besar-besaran dan mengakibatkan lonjakan kasus tajam, ada dampak buruk lainnya. Yakni, vaksinasi harus terus diperbarui.

"Bila mutasi besar-besaran, kemungkinan strainnya akan berubah. Artinya, kita harus memikirkan vaksin yang disesuaikan dengan strain perubahannya. Seperti vaksinasi influenza, itu kan tiap tahun dibuat yang baru, karena strainnya berubah-berubah," jelas Rengganis.

"Mungkin, nantinya (COVID-19) juga akan demikian. Kita belum tahu, ya. Kita lihat saja dengan berjalannya waktu," imbuhnya.

Karena itu, Rengganis meminta masyarakat untuk tidak bosan menerapkan protokol kesehatan, termasuk bagi orang yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19. 

Sebagai informasi, saat ini terdapat 16 kasus mutasi virus di Indonesia. Sebanyak 13 kasus merupakan varian B117, 2 kasus B1617, dan 1 kasus B1351. Sebanyak 10 kasus dibawa oleh pelaku perjalanan dari luar negeri dan 4 kasus B117 merupakan transmisi lokal.

Saat ini, semua kasus B117 dan 1 kasus B1617 telah dinyatakan sembuh. Lalu, ada 1 kasus B1617 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 1 kasus B1351 meninggal dunia pada 16 Februari lalu.