Iran Perkaya Uranium, IAEA: Pakai Mesin Baru dan Canggih
Persenjataan anti-serangan udara melindungi fasilitas nuklir Iran di Natanz. (WIkimedia Commons/Hamed Saber)

Bagikan:

JAKARTA - Iran telah mulai memperkaya uranium dengan set ketiga sentrifugal IR-2m canggih di pabrik bawah tanahnya di Natanz, pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kepada negara-negara anggotanya pada Hari Senin 8 Maret. 

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, ini merupakan pelanggaran lebih lanjut dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dengan negara-negara besar.

Langkah ini sekaligus pelanggaran atas kesepakatan Iran untuk membatasi kegiatan terkait nuklir miliknya, dengan imbalan keringanan sanksi keuangan secara global.

Selain itu, langkah Iran ini juga ditujukan untuk meningkatkan tekanan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang ingin menghidupkan kembali kesepakatan itu, tetapi Washington dan Teheran terjebak dalam kebuntuan mengenai pihak mana yang harus bergerak lebih dulu.

Kesepakatan itu memungkinkan Iran untuk memperkaya uranium hanya dengan sentrifugal IR-1 generasi pertama di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar (FEP) skala komersial bawah tanah di Natanz. Pada Bulan November, Iran mulai memperkaya di sana dengan set pertama mesin IR-2m, yang jauh lebih efisien.

"Pada 7 Maret 2021, Badan tersebut memverifikasi di FEP bahwa: Iran telah mulai melakukan pengayaan UF6 alami ke dalam aliran ketiga dari 174 sentrifugal IR-2m," kata IAEA dalam sebuah laporan yang diperoleh Reuters, mengacu pada uranium hexafluoride, bentuk di mana uranium dimasukkan ke dalam sentrifugal untuk memurnikannya.

“Kaskade keempat dari 174 sentrifugal IR-2m dipasang tetapi belum melalui pengayaan dengan UF6 alami. Pemasangan kaskade kelima sentrifugal IR-2m sedang berlangsung, dan pemasangan sentrifugal IR-2m kaskade keenam belum dimulai,” tambah laporan tersebut.

Selain mesin IR-1, Iran sekarang menggunakan sentrifugal 522 IR-2m untuk memperkaya uranium hingga kemurnian fisil mencapai 5 persen di FEP, sebut IAEA. 

Itu lebih dari kemurnian 3,67% yang diizinkan berdasarkan kesepakatan tetapi kurang dari 20% yang diperkaya di fasilitas lain, Fordow. Uranium yang diperkaya dengan kemurnian 90 persendapat digunakan untuk membuat senjata atom.