JAKARTA - Pejabat Kemanan Tertinggi Iran menyebut serangan udara Amerika Serikat terhadap milisi yang didukung Iran, di Suriah Timur pada Jumat kemarin, memicu aksi terorisme di wilayah tersebut.
Serangan dimaksud adalah serangan terhadap posisi kelompok paramiliter Kataib Hezbollah (KH) di sepanjang perbatasan Irak, merupakan balasan atas serangan terhadap pangkalan militer koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak pada 15 Februari.
"Tindakan Amerika baru-baru ini memperkuat dan memperluas aktivitas teroris Daesh (Negara Islam) di wilayah tersebut," kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani, dalam sambutannya saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein.
Shamkhani mengatakan, kami akan menghadapi rencana Amerika Serikat untuk menghidupkan kembali terorisme di wilayah tersebut, tetapi tidak merinci lebih lanjut.
Seorang pejabat milisi Irak yang dekat dengan Iran mengatakan, serangan itu menewaskan satu pejuang dan melukai empat lainnya. Pejabat AS mengatakan bahwa mereka memiliki ruang terbatas untuk menunjukkan, bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden akan bertindak tegas sambil mencoba menghindari eskalasi regional yang besar.
Serangan udara menargetkan situs-situs milisi pro-Iran di sisi Suriah perbatasan Irak-Suriah, di mana kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran mengontrol penyeberangan penting untuk senjata, personel dan barang.
BACA JUGA:
Pejabat Barat dan beberapa pejabat Irak menuduh kelompok-kelompok yang didukung Iran, terlibat dalam serangan roket mematikan di situs dan personel Amerika Serikat dan koalisinya di Irak selama sebulan terakhir.