Balas Serangan di Suriah, Militer AS Kerahkan Helikopter Apache hingga Artileri M777: Empat Milisi Tewas, Hancurkan Peluncur Roket
Ilustrasi helikopter AH-64 Apache. (Wikimedia Commons/U.S. Army/Capt. Jesse Paulsboe)

Bagikan:

JAKARTA - Militer Amerika Serikat (AS) menewaskan empat 'pejuang musuh' selama 24 jam terakhir, hancurkan peluncur roket yang digunakan oleh militan yang didukung Iran di Suriah, kata Komando Pusat militer (Centcom) Hari Kamis.

"Selama 24 jam terakhir, sebagai tanggapan atas serangan roket kemarin di Situs Dukungan Misi Conoco dan Situs Dukungan Misi Green Village di timur laut Suriah, pasukan Centcom menyerang militan yang berafiliasi dengan Iran di daerah tersebut dengan helikopter serang AH-64 Apache, AC -130 tempur dan artileri M777, yang mengakibatkan empat pejuang musuh tewas dan tujuh peluncur roket musuh hancur," lapor Centcom, melansir The National News 25 Agustus.

Pengumuman Centcom menunjukkan serentetan pertempuran proxy yang berkelanjutan di Suriah.

Pada Hari Rabu, tiga anggota layanan AS diumumkan telah terluka dalam serangan roket di Suriah, yang dilakukan oleh tersangka militan yang didukung Iran.

Roket mendarat di situs Conoco dan Green Village di timur laut Suriah, yang menyebabkan respons AS dengan helikopter serang.

Baku tembak antara pasukan Amerika dan pejuang yang didukung Iran mengikuti serangan udara AS pada target 'terkait Iran' di negara itu.

Centcom percaya sekitar tiga gerilyawan tewas dalam tanggapannya terhadap serangan roket minggu sebelumnya, jumlah yang juga dilaporkan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Secara total, kelompok pemantau mengatakan korban untuk kelompok yang didukung Iran pada hari terakhir telah meningkat menjadi sembilan pada Kamis malam.

Terpisah, para pemimpin Kongres Demokrat di Washington memuji serangan balasan itu, memuji Presiden Joe Biden, dan menyebutnya sebagai operasi kontra-terorisme.

"Dengan memerintahkan operasi pertahanan diri ini, Presiden Biden bertindak untuk melindungi pasukan Amerika dan rakyat Amerika," tukas Adam Smith, ketua Komite Angkatan Bersenjata DPR, dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Partai Republik di Washington mengatakan, posisi pemerintah dalam melanjutkan negosiasi kesepakatan nuklir dapat memperkuat sikap Iran di luar perbatasannya.

"Serangan-serangan proksi Iran terhadap anggota layanan AS ini menunjukkan mengapa kita tidak dapat memutuskan kesepakatan nuklir yang buruk dengan Iran," sebut Michael McCaul, pemimpin Partai Republik di Komite Urusan Luar Negeri DPR.

"Pemerintahan Biden harus meninggalkan kesepakatan buruk ini yang akan memicu serangan teroris Iran terhadap tentara dan warga AS," tandasnya.