Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan, Israel tidak akan menghentikan pertempuran di Gaza sampai mereka mengalahkan Hamas, tidak peduli seberapa besar tekanan yang harus ditanggung untuk menghentikan perang, bahkan meski berdiri sendiri, saat berbicara dalam upacara peringatan resmi kenegaraan Yom Hashoah, Hari Peringatan Holocaust Israel, di Yad Vashem.

Menanggapi laporan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa pejabat tinggi Israel, termasuk dirinya, PM Netanyahu mengatakan tindakan tersebut "merusak" "hak paling mendasar" warga Israel untuk membela diri dan menempatkan "noda besar pada konsep keadilan internasional."

"Dari sini di Yerusalem, saya mengirimkan pesan yang sangat jelas" Anda tidak akan merantai tangan kami dan bahkan jika Israel harus berdiri sendiri, Israel akan berdiri sendiri dan akan terus melawan musuh-musuh kami hingga meraih kemenangan," ujarnya, melansir The Times of Israel 6 Mei.

Perdana Menteri Israel mengatakan, selama Holocaust orang-orang Yahudi "sama sekali tidak berdaya melawan mereka yang ingin menghancurkan kita."

"Tidak ada negara yang datang membantu kami. Hari ini lagi-lagi kita menghadapi musuh yang bertekad menghancurkan kita. Saya katakan kepada para pemimpin dunia: tekanan sebesar apa pun tidak akan menghentikan Israel untuk mempertahankan diri. Sebagai perdana menteri, saya berjanji di sini hari ini dari Yerusalem pada Hari Peringatan Holocaust, jika Israel dipaksa untuk berdiri sendiri, Israel akan berdiri sendiri," urainya.

"Kami akan mengalahkan musuh-musuh genosida kami. Sekarang tidak akan pernah terjadi lagi," katanya.

Beralih kembali ke bahasa Ibrani, Netanyahu berkata, “Selama Holocaust, kami terdiam dan tidak berdaya. Kami tidak akan kembali ke masa-masa kelam itu.”

Dalam sebuah pernyataan beberapa jam sebelum peringatan tahunan yang dimulai pada Minggu malam waktu setempat, PM Netanyahu mengatakan negara Yahudi "adalah satu-satunya tempat perlindungan bagi orang-orang Yahudi" dan "orang-orang non-Yahudi yang membuat janji tidak bisa dipercaya."

"Para penyintas heroik ini benar. Dalam Holocaust yang mengerikan, ada pemimpin-pemimpin besar di dunia yang berdiri di sisinya, jadi pelajaran pertama dari Holocaust adalah ini: Jika kita tidak melindungi diri kita sendiri, tidak ada yang akan melindungi kita. Dan jika kami harus berdiri sendiri, kami akan berdiri sendiri," katanya.

"Oleh karena itu, kami akan membela diri dengan segala cara, mengatasi musuh-musuh kami dan menjamin keamanan kami, di Jalur Gaza, di perbatasan utara, di mana pun," tambahnya.