Bagikan:

JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat hujan lebat yang menyebabkan banjir di Negara Bagian Rio Grande do Sul di Brasil selatan meningkat menjadi sedikitnya 78 orang, kata pemerintah setempat pada Minggu, sementara lebih dari 115.000 orang mengungsi.

Presiden Luiz Inacio Lula da Silva tiba di Rio Grande do Sul pada Minggu pagi bersama sebagian besar anggota kabinetnya untuk membahas upaya penyelamatan dan rekonstruksi dengan pihak berwenang setempat.

"Birokrasi tidak akan menghalangi kita untuk memulihkan kejayaan negara," kata Presiden Lula dalam konferensi pers, melansir Reuters 6 Mei.

"Ini adalah skenario perang, dan akan membutuhkan langkah-langkah pasca-perang," tambah Gubernur Negara Bagian Eduardo Leite.

Jumlah korban tewas masih bisa meningkat secara signifikan karena 105 orang dilaporkan hilang pada hari Minggu, naik dari sekitar 70 orang pada hari sebelumnya, menurut otoritas pertahanan sipil negara.

Pihak otoritas juga mengatakan sedang menyelidiki apakah empat kematian lainnya terkait dengan badai tersebut.

Banjir akibat badai dalam beberapa hari terakhir telah berdampak pada lebih dari dua pertiga dari hampir 500 kota di negara bagian tersebut, yang berbatasan dengan Uruguay dan Argentina, menyebabkan lebih dari 115.000 orang mengungsi, menurut pihak berwenang.

Selain itu, banjir telah menghancurkan jalan dan jembatan di beberapa kota. Hujan juga memicu tanah longsor dan runtuhnya sebagian bendungan pembangkit listrik tenaga air kecil.

Lebih dari 400.000 orang tidak mendapat aliran listrik pada Minggu malam, sementara hampir sepertiga penduduk negara bagian itu tidak mendapatkan air, kata pihak berwenang.

Di Porto Alegre, ibu kota negara bagian, Danau Guaiba jebol dan mencapai rekor permukaan air tertinggi, menurut badan geologi nasional. Bandara internasional Porto Alegre telah menangguhkan semua penerbangan sejak Jumat.

Sementara di Kota Canoas, dekat Porto Alegre, Julio Manichesque (76) diselamatkan oleh relawan setelah ia tinggal sejak Jumat di atap rumah yang ia tinggali selama 52 tahun.

"Saya belum pernah melihat air sebanyak itu," kata Manikesque.

Banyak relawan juga mempertaruhkan keselamatan mereka selama upaya penyelamatan, dengan menggunakan perahu kecil, jet ski dan kayak.

Fabiano Saldanha (30) mengatakan dia dan tiga temannya telah menggunakan jet ski untuk menyelamatkan sekitar 50 orang sejak Jumat di pulau-pulau yang merupakan bagian dari Porto Alegre.

"Satu-satunya hal yang kami dengar saat memasuki jalan adalah 'tolong', 'tolong'," kata Saldanha.

Terpisah, dalam pidato mingguannya di hadapan orang banyak di Lapangan Santo Petrus, Kota Vatikan pada Hari Minggu, Paus Fransiskus mengatakan dia berdoa untuk masyarakat di negara tersebut.

"Semoga Tuhan menerima mereka yang meninggal, menghibur keluarga mereka dan semua orang yang harus meninggalkan rumah mereka," doa Paus.