Kecam Perilaku Kapal China di Laut China Selatan, Menhan Austin Tegaskan Kembali Dukungan AS untuk Filipina
Menhan Filipina Teodoro dan Menhan AS Austin di Hawaii. (Twitter/@SecDef)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Lloyd Austin menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat untuk Manila, mengatakan kerusakan yang terjadi pada kapal Filipina dan cederanya awak kapal di Laut China Selatan merupakan perilaku tidak bertanggung jawab yang mengabaikan hukum internasional.

Manila dan Beijing kembali terlibat konfrontasi di Laut China Selatan, tepatnya di perairan dangkal Scarborough yang disengketakan pada Hari Selasa, di mana penjaga pantai Tiongkok menggunakan meriam air terhadap dua kapal dari Filipina.

Dua kapal Filipina mengalami kerusakan akibat penggunaan meriam air akhir bulan lalu, sementara setidaknya empat awak kapal terluka dalam insiden serupa pada Bulan Maret.

"Kami sudah sangat jelas kepada semua orang, termasuk Beijing, perilaku yang telah kita lihat, di mana awak kapal Filipina berada dalam bahaya para pelaut terluka dan harta benda dirusak, itu adalah perilaku yang tidak bertanggung jawab," Kata Menhan Austin dalam keterangan pers bersama timpalannya di Hawaii, melansir Reuters 3 Mei.

Lebih jauh Menhan Austin menegaskan kembali, Washington akan terus mendukung Manila sebagaimana dituangkan dalam Perjanjian Pertahanan Bersama tahun 1951.

"Komitmen kami terhadap perjanjian ini sangat kuat dan kami mendukung Filipina," katanya setelah pertemuan dengan Menteri Pertahanan Filipina, Australia dan Jepang.

Perjanjian tersebut mengikat kedua negara untuk saling membela jika terjadi serangan, termasuk di Laut China Selatan, sehingga meningkatkan pertaruhan dalam perebutan kekuasaan yang sudah berlangsung lama, dengan China menegaskan klaim teritorialnya atas sebagian besar jalur air utama perdagangan global itu.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro mengatakan kedua negara berkomitmen untuk membangun kapasitas dan pencegahan untuk memastikan tidak ada situasi yang mengharuskan perjanjian tersebut diberlakukan.

"Kami perlu menegaskan hak-hak kami namun dengan cara yang menjaga keselamatan setiap anggota angkatan bersenjata Filipina," tambahnya.

Diketahui, Scarborough Shoal, tempat penangkapan ikan utama yang digunakan oleh beberapa negara, telah diduduki China selama lebih dari satu dekade dan telah menjadi titik konflik antara Filipina dan Tiongkok selama bertahun-tahun.

Tiongkok pekan ini menuduh Filipina melakukan perambahan dan memperingatkan negara itu agar tidak menantang tekadnya untuk mempertahankan kedaulatannya.