Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat pada Hari Minggu mengumumkan rencana perombakan besar-besaran komando militernya di Jepang, guna memperdalam koordinasi dengan pasukan sekutunya, mengantisipasi China sebagai "tantangan strategis terbesar" yang dihadapi kawasan tersebut.

Pengumuman tersebut menyusul pembicaraan keamanan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dengan mitra mereka dari Jepang, Yoko Kamikawa dan Minoru Kihara di Tokyo.

"Amerika Serikat akan meningkatkan Pasukan AS di Jepang menjadi markas besar pasukan gabungan dengan misi dan tanggung jawab operasional yang diperluas," kata Menhan Austin kepada wartawan setelah pembicaraan "2+2", melansir Reuters 28 Juli.

"Ini akan menjadi perubahan paling signifikan bagi Pasukan AS di Jepang sejak pembentukannya dan salah satu peningkatan terkuat dalam hubungan militer kami dengan Jepang dalam 70 tahun," jelasnya.

Menhan Austin mengatakan, peningkatan komando tersebut "tidak didasarkan pada ancaman apa pun dari Tiongkok", tetapi mencerminkan keinginan sekutu untuk bekerja lebih erat dan efektif.

Para menteri mengatakan dalam pernyataan bersama, struktur komando baru akan dilaksanakan secara paralel dengan rencana Tokyo sendiri untuk membentuk komando gabungan bagi pasukannya pada Maret 2025.

Perombakan tersebut merupakan salah satu dari beberapa langkah yang diambil untuk mengatasi apa yang disebut negara-negara tersebut sebagai "lingkungan keamanan yang terus berkembang", dengan memperhatikan berbagai ancaman dari negara adidaya China.

Pernyataan tersebut mengkritik apa yang disebutnya sebagai perilaku "provokatif" Beijing di Laut China Selatan dan Timur, latihan militer gabungan dengan Rusia, dan perluasan cepat persenjataan nuklirnya.

"Kebijakan luar negeri Beijing berupaya membentuk kembali tatanan internasional demi keuntungannya sendiri dengan mengorbankan pihak lain," kata para menteri dalam pernyataan mereka.

"Perilaku seperti itu merupakan perhatian serius bagi Aliansi dan seluruh komunitas internasional, serta merupakan tantangan strategis terbesar di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya", kritik mereka.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Diketahui, Jepang menyediakan pangkalan bagi Negeri Paman Sam untuk memproyeksikan kekuatan militer di Asia, menampung 54.000 tentara dan ratusan pesawat AS, satu-satunya kelompok penyerang kapal induk yang dikerahkan Washington.

Komando AS yang baru di Jepang akan dipimpin oleh seorang jenderal bintang tiga, kata seorang pejabat AS. Namun, Menhan Austin mengatakan AS tidak akan mengesampingkan kemungkinan menempatkan seorang komandan bintang empat di Jepang di masa mendatang seperti yang telah dilakukan di negara tetangga Korea Selatan.