Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Selandia Baru berencana membeli pasokan tambahan vaksin COVID-19 dari Prizer BioNTech, untuk memenuhi kebutuhan vaksin di negara tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern, Senin 8 Maret waktu setempat. Diterangkan olehnya, Pemerintah Selandia Baru telah menandatangani kesepakatan pembelian 8,5 juta dosis vaksin COVID-19 tambahan, untuk memvaksin lebih dari 4 juta orang.

Dikatakan olehnya, vaksin tambahan yang dipesan ini dapat tiba di Selandia Baru pada paruh kedua tahun ini. Dengan tambahan ini, total Selandia baru memiliki pesanan 10 juta dosis vaksin.

“Ini membuat total pesanan Pfizer kami menjadi 10 juta dosis atau cukup untuk 5 juta orang, untuk mendapatkan dua suntikan yang diperlukan untuk divaksinasi penuh terhadap COVID-19,” kata PM Selandia Baru Jacinda Ardern dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters.

Perjanjian asli pemerintah dengan Pfizer adalah 1,5 juta dosis, cukup untuk memvaksinasi 750.000 orang.

Ardern mengatakan, keputusan untuk menjadikan vaksin Pfizer sebagai penyedia vaksin utama negara diambil setelah terbukti sekitar 95% efektif dalam mencegah infeksi bergejala.

Selandia Baru memulai peluncuran nasional vaksin COVID-19 dengan Pfizer-BioNTech bulan lalu. Diharapkan, seluruh penduduk Selandia Baru selesai divaksin pada akhir tahun ini. 

Selandia Baru merupakan salah satu negara yang sukses menangani pandemi COVID-19, dibanding negara maju lainnya. Negara ini hanya memiliki kasus positif COVID-19 di kisaran 2.000-an, serta angka kematian yang hanya 26 kasus. 

Kondisi ini didukung dengan keputusan cepat Pemerintah Selandia Baru untuk menutup seluruh wilayah perbatasan, melakukan penguncian wilayah dan melakukan pelacakan COVID-19 dengan cepat.