Bagikan:

JAKARTA - Terlepas dari reputasi antisosial, hiu karang abu-abu ternyata membentuk kelompok sosial dengan ikatan yang dapat bertahan selama bertahun-tahun, menurut penelitian baru oleh para ilmuwan di Hawaii, Amerika Serikat.

Sebuah tim ilmuwan dari universitas di Inggris dan AS melacak 41 hiu selama empat tahun di Palmyra Atoll yang terpencil, di samudera Pasifik. Lebih dari seribu kilometer selatan Honolulu, Hawaii, ini adalah rumah bagi beragam populasi spesies, termasuk burung laut langka, penyu sisik, dan hiu karang abu-abu.

Kamera yang dipasang pada hewan juga memberikan pandangan mata hiu, memungkinkan para ilmuwan untuk melihat berapa banyak dari mereka yang berkumpul pada waktu yang berbeda dalam sehari.

Dengan data yang mereka kumpulkan, kode warna 'jaringan sosial' dibuat, menunjukkan jaringan hubungan hiu yang kusut. Umumnya, hiu menghabiskan pagi hari bersama dalam kelompok besar, berpencar di siang hari dan berkumpul kembali dengan anggota kelompok yang sama di kemudian hari.

“Menggunakan satu bagian terumbu karang membantu Anda menemukan teman-teman Anda,” kata Yannis Papastamatiou, ilmuwan kelautan Universitas Internasional Florida, Amerika Serikat seperti melansir Euronews

hiu
Kawanan hiu karang abu-abu. (Wikimedia Commons/USFWS - Pacific Region)

“Mungkin sulit untuk mempertahankan ikatan sosial saat Anda tinggal di laut, tetapi jika semua hiu secara rutin kembali ke tempat yang sama di terumbu kerang, itu akan membantu mereka mempertahankan struktur kelompoknya,” imbuhnya.

Spesies ini dianggap hampir terancam oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), karena seperti kebanyakan hiu, mereka diburu untuk diambil sirip dan dagingnya. 

Penangkapan ikan yang berlebihan juga telah mengurangi jumlah makanan yang tersedia bagi mereka dan menipisnya terumbu karang oleh aktivitas manusia merusak habitat mereka.

Kelompok sosial dapat membantu hiu untuk berbagi informasi, termasuk di mana mencari mangsa. Meskipun tim tidak mencatat adanya hiu yang dengan sengaja membantu satu sama lain, berburu bersama dapat meningkatkan peluang mereka untuk menangkap sesuatu untuk dimakan. Jika satu hiu melihat mangsa dan mulai mengejarnya, hiu lain di dekatnya akan mengikuti, memicu reaksi berantai.

Sulit untuk membuktikan bahwa hubungan sosial ini ada, karena hiu tidak mengikuti aturan sosial yang biasa diasosiasikan dengan hewan. Mereka tidak memanggil satu sama lain, tidak menyayangi, dan tidak peduli dengan anak-anak mereka bersama. Tapi mereka masih memiliki 'teman' dengan caranya sendiri yang unik.

Penemuan ini, bagaimanapun telah meninggalkan para peneliti dengan lebih banyak pertanyaan daripada yang telah dijawab. Papastamatiou mengatakan, mengetahui beberapa hiu hidup dalam kelompok sosial, berarti kerugian besar bagi komunitas mereka dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi mereka yang tersisa. 

Para peneliti sekarang ingin mencari tahu apa dampak penangkapan ikan berlebihan dan hilangnya habitat pada jaringan sosial perairan.