JAKARTA - Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) meluncurkan kapal penelitian kelautan paling canggih di Timur Tengah, untuk membantu upaya melindungi kehidupan laut di emirat.
Kapal Jaywun, salah satu jenis mutiara terbaik dan paling berharga, akan memungkinkan memungkinkan Badan Lingkungan Abu Dhabi memantau dan menilai lingkungan laut serta keanekaragaman hayati.
Kapal sepanjang 50 meter tersebut akan beroperasi di perairan teritorial UEA di Teluk Arab dan Laut Oman, memungkinkan badan tersebut menyelesaikan studinya tentang lingkungan laut dan perikanan di perairan dengan kedalaman lebih dari 10 meter.
Kapal yang dapat menampung sekitar 30 orang ini dilengkapi dengan peralatan penelitian terbaru, termasuk enam laboratorium untuk mempelajari sampel, serta kendaraan kapal selam yang dioperasikan dari jarak jauh.
Badan tersebut juga akan menggunakan Jaywun untuk memantau dan melestarikan stok ikan, keanekaragaman hayati laut, serta membantu menyalakan semangat untuk studi oseanografi dan perikanan di Teluk Arab, khususnya di kalangan para peneliti muda Emirat.
Selain itu, kapal tersebut akan mendukung beberapa prakarsa lingkungan, seperti Proyek Penilaian Karbon Biru untuk Perikanan Kelautan, survei penilaian perikanan laut karbon biru pertama di wilayah tersebut.
Proyek survei dibuat untuk mendukung inisiatif UEA untuk mencapai netralitas iklim pada tahun 2050 dan akan dilakukan di perairan negara tersebut.
Perusahaan Pembuatan Kapal Freire di Vigo, Spanyol, membangun kapal di bawah pengawasan Perusahaan Pembuatan Kapal Abu Dhabi, dengan dukungan tim dari badan tersebut.
Kapal itu dirancang dan dibangun agar sesuai dengan kondisi laut di kawasan Teluk, yang ditandai dengan kedangkalan dan salinitas air yang tinggi.
"Kapal tersebut memiliki kapasitas untuk melakukan survei kelautan dan perikanan yang komprehensif, termasuk survei lingkungan laut dasar laut dalam, survei penilaian sumber daya perikanan, survei habitat terumbu karang dan lamun, studi kualitas dan sedimen air laut, hingga survei biologis," terang Dr Shaikha Al Dhaheri, sekretaris jenderal Badan Lingkungan Abu Dhabi, melansir The National News 14 Januari
BACA JUGA:
"Selain itu, kapal tersebut akan memainkan peran penting dalam mengembangkan strategi dan rencana pengelolaan, untuk memastikan pemulihan dan keberlanjutan stok ikan," tandasnya.
Sebelum kapal memulai pelayarannya ke Abu Dhabi, uji coba laut dilakukan di lepas pantai Spanyol.
Kapal tersebut memulai pelayaran perdananya selama sebulan pada akhir November, dan melewati tiga benua - Eropa, Afrika dan Asia - termasuk perairan 25 negara dan delapan laut regional, menempuh jarak lebih dari 10.000 km.