Bagikan:

JAKARTA - Kremlin kembali menegaskan pada Hari Jumat, negara-negara Barat yang memasok tank tambahan ke Ukraina tidak akan mengubah jalannya konflik, mengatakan Barat akan menyesali "khayalan" Ukraina dapat menang di medan perang.

Pertemuan para pemimpin Sekut yang membahas bantuan untuk Ukraina di Pangkalan Udara AS Ramstein, Jerman, mendesak Berlin pada Hari Jumat untuk memberikan lampu hijau bagi pengiriman tank Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina, guna memukul mundur pasukan Moskow, meskipun tidak ada keputusan yang dibuat.

"Kami telah berulang kali mengatakan, pasokan semacam itu tidak akan mengubah apa pun secara fundamental, tetapi akan menambah masalah bagi Ukraina dan rakyat Ukraina," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, melansir Reuters 20 Januari.

Ditanya apakah pasokan senjata yang semakin canggih ke Ukraina berarti konflik meningkat, dia berkata:

"Kami melihat peningkatan keterlibatan tidak langsung dan kadang-kadang langsung dari negara-negara NATO dalam konflik ini," ujarnya.

"Kami melihat pengabdian pada khayalan dramatis, bahwa Ukraina dapat berhasil di medan perang. Ini adalah khayalan dramatis komunitas Barat yang akan lebih dari sekali disesalkan," sindirnya.

Peskov mengatakan, cara untuk mencegah eskalasi adalah dengan memperhatikan keprihatinan strategis yang diungkapkan Rusia pada akhir 2021, tepat sebelum mulai berperang.

Sejak itu, Moskow telah mendeklarasikan empat provinsi Ukraina sebagai bagian dari Rusia. Ia mengatakan, Moskow harus bertindak untuk melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina timur dari penganiayaan, dan untuk mencegah Barat yang agresif menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia.

Sementara, Kyiv dan negara-negara Barat mengatakan ini adalah dalih tak berdasar untuk perampasan tanah gaya kekaisaran di Ukraina, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet hingga pecah pada tahun 1991.