Dijebloskan ke Penjara Keamanan Maksimum, Bos Mafia Italia Matteo Messina Denaro: Saya Tidak Punya Catatan Kriminal
Penangkapan Messina Denaro. (Sumber: Tangkapan layar YouTube channel Arma dei Carabinieri)

Bagikan:

JAKARTA - Bos mafia Matteo Messina Denaro ditahan pada Hari Rabu di penjara dengan keamanan tinggi di Italia tengah, setelah buron selama tiga puluh tahun, tunduk pada pembatasan khusus yang diterapkan pada tahanan paling berbahaya di negara itu.

"Saya tidak memiliki catatan kriminal," kata Messina Denaro, yang ditangkap pada Hari Senin, kepada penjaga penjara ketika dia dimasukkan ke Penjara Costarelle dekat kota L'Aquila, lapor media Italia, dilansir dari Reuters 20 Januari.

Messina Denaro telah dijatuhi hukuman in absentia dengan hukuman seumur hidup untuk serangkaian kejahatan, termasuk perannya dalam pembunuhan jaksa anti-mafia Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino tahun 1992, pembunuhan yang menggegerkan Italai, memicu tindakan keras terhadap kelompok mafia asal Sisilia, Cosa Nostra.

Dia akan menjadi salah satu dari sekitar 160 tahanan di Costarelle, penjara keamanan maksimum terbesar di Italia yang dibuka pada 1990-an.

Sebelum Messina Denaro, sejumlah mafia juga pernah dijebloskan ke penjara tersebut, termasuk Raffaele Cutolo dan Leoluca Bagarella.

Messina Denaro, yang memiliki selera pakaian dan mobil mahal, akan tunduk pada aturan "41 bis", isolasi ketat yang dirancang untuk mencegah tersangka menjalankan kelompok kriminal dari balik jeruji besi.

Ditangkap di sebuah klinik saat menjalani perawatan terkait kanker yang diidapnya, perawatan Messina Denaro diperkirakan akan dilanjutkan di sebuah rumah sakit di L'Aquila, sebuah kota kecil di wilayah Pegunungan Abruzzo.

Dia kemungkinan besar akan diterbangkan kembali ke Sisilia, saat diminta untuk hadir di pengadilan.

Diketahui, jaksa mengatakan Messina Denaro adalah salah satu tokoh terkemuka di Cosa Nostra, tetapi lebih memilih untuk tetap berada di wilayahnya sendiri dan bukan "bos dari bos" seperti mendiang Salvatore "Toto" Riina.

Sementara, Riina ditangkap pada tahun 1993 setelah lebih dari dua dekade dalam pelarian, meninggal di penjara di kota utara Parma pada tahun 2017.