JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku Indonesia hanya mendapat 90 juta dosis vaksin COVID-19 dalam enam bulan pertama pada pelaksanaan vaksinasi nasional.
Satu orang sasaran vaksinasi mendapat dua dosis suntikan. Dengan begitu, sejak tanggal 13 Januari hingga enam bulan ke depan, atau Januari-Juni, vaksin COVID-19 hanya bisa diberikan kepada 45 juta orang.
"Enam bulan pertama, kita hanya bisa memperoleh vaksin sebesar 90 juta dari kebutuhan sekitar 363 juta dosis untuk seluruh 181 juta rakyat Indonesia. Jadi kebayang, 45 juta rakyat, 90 juta dosis suntikan itu disuntikan di 6 bulan pertama," kata Budi dalam diskusi virtual, Kamis, 4 Maret.
Kata Budi, Presiden Joko Widodo menargetkan program vaksinasi virus corona selesai dalam waktu satu tahun. Oleh sebabnya, sisa sekitar 140 juta masyarakat sasaran vaksin atau 270 juta dosis suntikan dilakukan di enam bulan kedua.
Menurut budi, kegiatan vaksinasi pada enam bulan kedua memiliki tantangan yang lebih berat dari sebelumnya. Sebab, pemerintah harus mengejar target sasaran yang belum divaksinasi.
"Kan sekarang karena vaksinnya masih sedikit, ya. Kita coba kapasitasnya seperti apa. Nanti di sementer kedua, begitu jumlah vaksinnya penuh datang, kita bisa suntikan mungkin 140 jutaan dalam taget enam bulan. Itu tantangnnya tinggi sekali," jelas Budi.
"Dan kita enggak bisa lakukan sendiri, kita lakukan ini bersama-sama dengan semua komponen bangsa," tambahnya.
BACA JUGA:
Dalam program vaksinasi COVID-19 nasional, pemerintah menargetkan 181,5 juta sasaran vaksin. Mereka adalah masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. Penerima vaksin mendapat dua kali dosis penyuntikan.
Pada tahap pertama, vaksin diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan. Kemudian, pada tahap kedua, vaksinasi COVID-19 diperuntukkan bagi kelompok lansia dan petugas pelayanan publik. Sasarannya sebanyak 21,5 juta lansia dan 16,9 juta petugas pubik.
Mereka adalah pedagang pasar, pendidik, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat, pemerintah, ASN, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta pekerja media.
Saat vaksinasi tahap kedua yang sedang berjalan ini, anggota legislatif juga mendapat vaksinasi COVID-19. Sejak 24 Februari, ratusan Anggota DPR RI bersama anggota keluarganya mendapat jatah vaksin. Begitu juga anggota DPRD DKI.
Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau penduduk yang tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Kemudian, masyarakat lainnya sebanyak 77,7 juta orang. Program ini akan dilakukan mulai April 2021 sampai Maret 2022.