Jokowi Perintahkan Pemda Habiskan dan Tak Tahan Stok Vaksin COVID-19
Menkes Budi Gunadi Sadikin/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pemerintah daerah untuk segera mempercepat pemberian vaksinasi dan tak menahan stok vaksin COVID-19.

Perintah ini disampaikan karena Jokowi mendengar kabar terdapat sejumlah daerah yang menahan stok vaksin COVID-19 untuk cadangan.

"Arahan Bapak Presiden untuk vaknsinasi ini agar dipercepat dan beliau memahami bahwa stok itu ditahan di daerah-daerah sebagai cadangan suntikan kedua," kata Budi dalam konferensi pers usai rapat terbatas yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 16 Juli.

Atas arahan tersebut, Menkes Budi berharap pemerintah daerah segera bergerak menghabiskan stok vaksin yang ada. Dia juga berpesan daerah tak perlu khawatir kehabisan stok vaksin mengingat persediaan terus bertambah.

"Beliau (Presiden Jokowi, red) meminta agar segera dihabiskan saja (stok vaksin, red) karena nanti akan ada dosis baru yang akan datang," tegas eks Wakil Menteri BUMN tersebut.

Menkes Budi menyebut pemerintah saat ini masih memiliki 75 juta dosis vaksin COVID-19 yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 56 juta dosis telah disuntikkan kepada 40 juta orang untuk dosis pertama.

Sehingga, persediaan vaksin COVID-19 saat ini hanya sebanyak 19 juta dosis. Tapi, Budi memastikan pada akhir Agustus nanti, pemerintah akan kedatangan 30 juta dosis vaksin.

Lagipula, suntikan dosis kedua vaksin COVID-19 tidak perlu dilakukan pada hari yang sudah ditentukan. "Suntik kedua itu harinya nggak persis hari itu, selisih satu dua hari tidak apa-apa," ungkap Budi.

"Jadi arahan Bapak presiden yang pertama terkait vaksinasi agar nanti seluruh Pemerintah Daerah, TNI-Polri, segera memanfaatkan stok yang ada di daerah-daerah sebesar 19 juta dosis ini," imbuhnya.

Sebagai informasi, dalam beberapa hari terakhir ini, pemerintah Indonesia telah menerima kedatangan vaksin COVID-19 merek Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, dan Sinovac.

Selain itu, pada Jumat, 16 Juli atau hari ini pemerintah juga telah kedatangan 1.408.000 dosis atau setara dengan 704.000 vial vaksin COVID-19 merek Sinopharm. Vaksin produksi China ini nantinya digunakan dalam program Vaksin Gotong Royong.