Cerita Warga Bandarlampung 2 Pekan Cari Vaksin Keliling Puskesmas Tapi Nihil
ILUSTRASI FOTO/ANTARA

Bagikan:

BANDARLAMPUNG - Sejumlah warga Kota Bandarlampung, Lampung mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19. Sebab ketersediaan vaksin di puskesmas-puskesmas yang dijadikan sentra vaksinasi oleh kota setempat sedang kosong.

"Saya sudah dua pekan nyari vaksin di puskesmas-puskesmas terdekat, tapi pada kosong, katanya belum ada distribusi lagi ke mereka," kata Ahmad Juni, salah satu warga Bandarlampung dikutip Antara, Kamis, 22 Juli.

Dia pun berharap distribusi vaksin COVID-19 dapat merata, sehingga warga yang belum divaksinasi segera mendapatkannya sebab sangat dibutuhkan bagi sebagian orang agar tidak mudah terpapar virus corona saat menjalankan aktivitas.

"Kalau memang vaksinnya belum datang dari pemerintah pusat, saya pikir ini terlalu lama padahal warga sudah menunggu untuk dapat vaksinasi. Di puskesmas yang saya datangi saja itu antrean warga yang ingin divaksin sudah banyak, bahkan yang dari pekan-pekan lalu juga belum dapat," katamya.

Robani, warga Bandarlampung lainnya mengungkapkan hal serupa. "Kemarin saya mau vaksinasi, tapi memang sedang tidak ada stok di puskesmasnya," ujar dia.

Menurutnya pemerintah daerah seharusnya bergerak cepat mengejar vaksin agar menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan vaksinasi, sebab peningkatan kasusnya pun sekarang sedang tinggi.

"Kasus di Lampung sudah tinggi, maka pemda harus proaktif mempertanyakan ini ke pemerintah pusat, bahkan kasus kematian juga sudah banyak, tapi kenapa vaksin pada kosong dan kita tidak menjadi prioritas," kata dia.

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan stok vaksin COVID-19 yang ada saat ini sekitar 3.000 dosis yang diperuntukkan bagi anak-anak rentang usia 12-18 tahun.

Terkait stok vaksin COVID-19 di puskesmas yang sedang kosong, dia menyebut Kota Bandarlampung sudah mengajukan penambahan vaksin kepada pemerintah pusat.

"Kami sudah mengajukan permintaan ke pemerintah pusat agar segera dikirimkan vaksin, tapi mau gimana kami hanya mengikuti perintah saja," katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi dalam  ratas evaluasi PPKM darurat secara virtual pada Jumat, 16 Juli. Jokowi juga menyinggung soal vaksinasi. Dia ingin stok vaksinasi dihabiskan segera untuk mencapai herd immunity. 

“Saya minta bapak menteri kesehatan untuk disampaikan sampai organisasi terbawah, tidak ada (tahan) stok vaksin, kirim habiskan kirim habiskan. Karena kita ingin mengejar vaksin secepat- cepatnya dan terbukti 2 atau 3 hari lalu kita sehari bisa menyuntikkan 2,3 juta (dosis), saya yakin 5 juta itu bisa,” ujar Jokowi.

“Sekali lagi tidak usah ada stok, stoknya yang ada hanya di Bio Farrma, yang lain-lain cepat habisin, cepat habisin sehingga ada kecepatan karena salah satu kunci menyelesaikan masalah ini kecepatan vaksinasi sesuai disampaikan Dirjen WHO,” imbuh Jokowi.