Bagikan:

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jateng terkendala stok vaksin yang diberikan pemerintah pusat.

"Kita tuh siap sebenarnya, infrastruktur kita nggak kurang, tinggal nunggu vaksinnya saja, dan alhamdulillah perhatian dari menkes sudah ada, kita ditambah, bahkan presiden saja telepon saya langsung untuk percepatan ini," kata Ganjar Pranowo di Semarang dikutip Antara, Selasa, 27 Juli.

Ganjar mengungkapkan, provinsi Jateng akan mendapatkan tambahan alokasi 700 ribu dosis vaksin dari Kementerian Kesehatan pada pekan ini.

"Kemarin saja kita mendapatkan kiriman Astrazeneca 270 ribu vial dan 500 ribu vial Sinovac. Kan berarti sekitar 700 ribu lebih, ini cara kita mempercepat," ujarnya.

Ganjar mengaku meminta tambahan vaksin pada Kementerian Kesehatan setiap pekan sebanyak 2,4 juta dosis vaksin. Pihaknya siap melakukan percepatan vaksinasi COVID-19.

"Saya sih permintaannya 2,4 juta (dosis vaksin) setiap minggu, dan kita siap," katanya.

Menurut Ganjar, antusiasisme masyarakat Jateng untuk mengikuti Program Vaksinasi COVID-19 sangat tinggi sehingga dirinya optimistis bisa melakukan percepatan vaksinasi.

"Kalau saya melihat antusiasme masyarakat untuk divaksin itu bagus di Jateng. Jadi ini saya temukan di hampir semua tempat yang saya kunjungi selama kami berkunjung di komplit 35 kabupaten/kota," ujarnya.

Jokowi sebelumnya dalam ratas evaluasi PPKM darurat secara virtual pada Jumat, 16 Juli menyinggung soal vaksinasi. Dia ingin stok vaksinasi dihabiskan segera untuk mencapai herd immunity. 

“Saya minta bapak menteri kesehatan untuk disampaikan sampai organisasi terbawah, tidak ada (tahan) stok vaksin, kirim habiskan kirim habiskan. Karena kita ingin mengejar vaksin secepat- cepatnya dan terbukti 2 atau 3 hari lalu kita sehari bisa menyuntikkan 2,3 juta (dosis), saya yakin 5 juta itu bisa,” ujar Jokowi.

“Sekali lagi tidak usah ada stok, stoknya yang ada hanya di Bio Farrma, yang lain-lain cepat habisin, cepat habisin sehingga ada kecepatan karena salah satu kunci menyelesaikan masalah ini kecepatan vaksinasi sesuai disampaikan Dirjen WHO,” imbuh Jokowi.