Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta peningkatan capaian vaksinasi dalam tiga minggu terakhir tahun 2021 ini. Daerah yang capaian vaksinnya masih rendah, diminta Ganjar menyusun strategi percepatan vaksinasinya.

Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin rapat penanganan COVID-19 Kabupaten Kota se Jateng secara virtual di Kantornya, Senin 13 Desember. Ganjar mengatakan, strategi percepatan segera dipetakan. Terutama untuk daerah dengan jumlah penduduk besar namun fasilitas kesehatannya terbatas.

"Sehingga kita nanti bisa tahu apa yang mesti kita bantu. Umpama tenaga (kesehatan), umpama vaksin, umpama peralatan dan seterusnya,” ucap Ganjar dalam keterangan tertulis.

Ganjar juga mengingatkan pada sejumlah daerah yang stok vaksinnya mendekati masa kedaluwarsa agar segera disuntikkan. Apalagi di beberapa daerah, vaksin yang jelang kedaluwarsa jumlahnya sedikit.

“Kita tidak mau kecolongan seperti dulu, sehingga vaksinnya nggak kepakai. Namun ada beberapa yang mestinya selesai pada minggu ini, kecil-kecil menurut saya bisa diselesaikan dengan cepat disuntikkan hari ini juga akan selesai,” katanya.

Selain itu, lima bus vaksin yang dimiliki Pemprov Jateng juga terus bergerak. Terakhir, kata Ganjar, bus vaksinasi milik Pemprov juga membantu percepatan di tiga kabupaten yang minggu lalu jadi sorotan karena capaiannya belum 70 persen. Yakni Tegal, Pemalang dan Brebes.

Beberapa strategi yang bisa digunakan oleh daerah untuk melakukan percepatan vaksin adalah dengan menggandeng banyak pihak. Misalnya TNI, Polri, atau relawan untuk menggelar sentra vaksinasi.

“Keroyokan ini akan bisa melakukan percepatan, karena waktunya udah mau finish. Saya menghitung finish-nya itu di akhir Desember maka saya minta mereka sekarang speed larinya, nah cara larinya ya energinya mesti diakumulasikan dan itu banyak kekuatan yang kita jadikan satu untuk membantu,” tegasnya.

Khusus kepada daerah yang telah memenuhi prasyarat vaksin anak usia 6-11 tahun, Ganjar meminta segera dimulai pelaksanaan vaksinasi. Sosialisasi bisa dilakukan oleh kepala daerah, melalui wali murid, komite atau sekolah.

“Persiapan vaksinasi anak yang usia 6-11 sudah ada petunjuknya maka sekarang kita minta sosialisasi dilakukan oleh Bupati Wali Kota kepada wali murid. Saya kira melalui komite, sekolah ini sangat bagus dan waktunya bisa mulai besok pagi,” kata Ganjar.

Namun, Ganjar menambahkan, kendalanya adalah dosis vaksin khusus anak dari pemerintah pusat yang belum diterima oleh Pemprov.

“Maka beberapa vaksin yang kemarin belum diambil oleh kabupaten kota saya minta untuk diambil hari ini kalau tidak besok kita suntikan kepada anak-anak sebagai ujicoba dan sosialisasi sudah segera kita mulai setelah rapat kita hari ini,” tandasnya.