Pak Jokowi! Tolong Stok Vaksin di Mana-mana Menipis Bahkan Kosong
Presiden Jokowi (FOTO BPMI Setpres)

Bagikan:

BANDA ACEH - Stok vaksin di sejumlah daerah kosong alias habis. Padahal Presiden Jokowi mengatakan lebih dari seratus juta dosis vaksin diterima Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Besar Anita menyatakan stok vaksin di daerahnya mulai menipis, saat ini hanya tersisa dosis untuk suntikan kedua, sementara untuk dosis pertama sudah tidak tersedia lagi.

"Stok vaksin kemarin masih kosong di kita. Kosongnya untuk penyuntikan pertama, tapi kami punya stok untuk yang suntikan dosis kedua," kata Anita dikutip Antara, Jumat, 30 Juli.

Dia mengatakan, dosis yang dipersiapkan untuk penyuntikan kedua itu tidak bisa diberikan kepada masyarakat yang baru untuk dosis pertama, karena dikhawatirkan tidak dapat memenuhi kebutuhan terhadap yang menjalani vaksin kedua.

Anita menyampaikan, kekosongan vaksin tahap pertama itu terjadi di semua puskesmas dan rumah sakit di Aceh Besar. Karena itu bagi masyarakat yang ingin mengikuti vaksin pertama, maka harus menunggu tibanya dosis baru.

"Di puskesmas kami tahan dulu untuk dosis pertama, tunggu vaksin yang baru. Nanti kalau kami berikan kepada pertama, tidak ada lagi vaksin untuk orang yang sampai waktunya untuk dosis kedua," ujarnya.

Kadinkes belum bisa menyebutkan berapa jumlah pasti vaksin dosis kedua yang tersisa saat ini, hal itu karena proses penyuntikan masih berjalan, dan terus berkurang.

"Jumlah tersisa pastinya belum tahu berapa. Karena setiap hari ada penyuntikan dan itu terus berkurang. Data kemarin dan hari ini belum bisa terhitung," katanya.

Terkait kekurangan ini, kata Anita, pihaknya sudah membahasnya dengan Pemerintah Aceh, dalam hal ini Sekda Aceh Taqwallah dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif. Pada pembicaraan itu disampaikan bahwa dosis vaksin akan segera diterima lagi.

"Kami sudah duduk, dan sementara untuk vaksin dosis pertama dihentikan dulu, sambil menunggu kedatangan dosis vaksin selanjutnya," ujar Anita.

Semarang Setop Vaksin

Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, terpaksa menutup sejumlah sentra vaksinasi menyusul menipisnya persediaan vaksin COVID-19.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pasokan vaksin untuk Ibu Kota Jawa Tengah ini belum kunjung datang.

Wali kota yang akrab disapa Hendi ini tidak mengetahui secara pasti penyebab tersendatnya pasokan vaksin ini.

"Saya nggak paham kendalanya di mana, karena Presiden menyatakan stok vaksin nasional masih sangat banyak," ujar Hendi dikutip Antara, Jumat, 30 Juli

Namun kata dia, Pemkot Semarang terus membangun komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mendapatkan tambahan pasokan vaksin, mengingat kebutuhan kota ini cukup besar.

"Kami baru mendapat informasi untuk menyusun kebutuhan untuk seminggu ke depan, tetapi belum ada kepastian kapan vaksin akan datang," katanya.

Ganjar Keluhkan Stok Vaksin

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jateng terkendala stok vaksin yang diberikan pemerintah pusat.

"Kita tuh siap sebenarnya, infrastruktur kita nggak kurang, tinggal nunggu vaksinnya saja, dan alhamdulillah perhatian dari menkes sudah ada, kita ditambah, bahkan presiden saja telepon saya langsung untuk percepatan ini," kata Ganjar Pranowo di Semarang dikutip Antara, Selasa, 27 Juli.

Ganjar mengungkapkan, provinsi Jateng akan mendapatkan tambahan alokasi 700 ribu dosis vaksin dari Kementerian Kesehatan pada pekan ini.

"Kemarin saja kita mendapatkan kiriman Astrazeneca 270 ribu vial dan 500 ribu vial Sinovac. Kan berarti sekitar 700 ribu lebih, ini cara kita mempercepat," ujarnya.

Ganjar mengaku meminta tambahan vaksin pada Kementerian Kesehatan setiap pekan sebanyak 2,4 juta dosis vaksin. Pihaknya siap melakukan percepatan vaksinasi COVID-19.

"Saya sih permintaannya 2,4 juta (dosis vaksin) setiap minggu, dan kita siap," katanya.

Menurut Ganjar, antusiasisme masyarakat Jateng untuk mengikuti Program Vaksinasi COVID-19 sangat tinggi sehingga dirinya optimistis bisa melakukan percepatan vaksinasi.

"Kalau saya melihat antusiasme masyarakat untuk divaksin itu bagus di Jateng. Jadi ini saya temukan di hampir semua tempat yang saya kunjungi selama kami berkunjung di komplit 35 kabupaten/kota," ujarnya.

Perintah Jokowi

Sementara Presiden Jokowi dalam   ratas evaluasi PPKM darurat secara virtual pada Jumat, 16 Juli. Jokowi juga menyinggung soal vaksinasi. Dia ingin stok vaksinasi dihabiskan segera untuk mencapai herd immunity. 

“Saya minta bapak menteri kesehatan untuk disampaikan sampai organisasi terbawah, tidak ada (tahan) stok vaksin, kirim habiskan kirim habiskan. Karena kita ingin mengejar vaksin secepat- cepatnya dan terbukti 2 atau 3 hari lalu kita sehari bisa menyuntikkan 2,3 juta (dosis), saya yakin 5 juta itu bisa,” ujar Jokowi.

“Sekali lagi tidak usah ada stok, stoknya yang ada hanya di Bio Farrma, yang lain-lain cepat habisin, cepat habisin sehingga ada kecepatan karena salah satu kunci menyelesaikan masalah ini kecepatan vaksinasi sesuai disampaikan Dirjen WHO,” imbuh Jokowi.