Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan meminta tambahan vaksin COVID-19 kepada pemerintah pusat. Jumlah vaksin yang diminta sebanyak 500 ribu dosis.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengungkapkan, permintaan vaksin ini dilakukan untuk menambah stok yang kini jumlahnya mulai menipis.

"Insyaallah minggu depan vaksin COVID akan tiba di Indonesia. DKI Jakarta diminta untuk membuat surat permintaan 500.000 dosis vaksin ke Kementerian Kesehatan," kata Ngabila dalam pesan singkat, Selasa,18 Oktober.

Ngabila menuturkan, kelangkaan stok vaksin ini menyebabkan sejumlah sentra vaksinasi Jakarta tidak bisa melayani penyuntikan kepada masyarakat. Pencatatan terakhir, sisa stok vaksin di DKI sejjmlah 3.000 doais.

"Sisa 3.000 dosis se-DKI karena kemarin pagi dapat 6.000 dosis," ujar Ngabila.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengakui stok vaksin yang didistribusikan pemerintah pusat ke daerah memang terbatas.

"(Stok vaksin) terbatas tidak kosong karena sebagian tersebar di fasilitas kesehatan tp laju penyuntikan berbeda. Maka, ada yang kosong, ada yang masih ada walau terbatas," ungkap Nadia.

Sementara ini, Kemenkes berupaya untuk merelokasi distribusi vaksin dari daerah yang masih cukup ke daerah lain yang kekurangan. Ditargetkan, dalam waktu satu minggu ke depan stok vaksin kembali tersedia dalam jumlah normal.

"Insyaallah dalam satu minggu ke depan sudah akan mulai tersedia kembali. Stoknya dari produksi dalam negeri dan bila kurang dari (kerja sama multilateral program) COVAX Facility," jelasnya.