Bagikan:

SURABAYA - Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, mengunjungi Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Surabaya, setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di RSUD dr Soewandhie. Armudji memenuhi janjinya mendonorkan plasma konvalesen, guna membantu kesembuhan pasien COVID-19.

"Tadi saya sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum donor plasma konvalesen. Nantinya apabila dinyatakan lolos, selanjutnya akan dilakukan pengambilan plasma konvalesen. Mudah-mudahan lolos," kata Cak Ji, sapaan akrabnya, Selasa, 2 Maret.

Cak Ji mengaku, keinginan untuk mendonorkan plasma konvalesen ini sudah direncanakannya sejak ia masih dirawat di rumah sakit. Apabila sembuh dari COVID-19 dan pulang dari rumah sakit, ia berniat untuk mendonorkan plasmanya untuk membantu kesembuhan pasien COVID-19.

"Karena ini sudah niatan saya semenjak saya di rumah sakit, apabila saya sudah pulang dan sembuh akan mendonorkan plasma konvalesen. Ini untuk membantu kemanusiaan dimana warga yang kena COVID-19," katanya.

Karena itu, Cak Ji mengajak para penyintas COVID-19 lain agar bersedia menjadi pendonor untuk membantu kesembuhan pasien COVID-19 melalui metode plasma konvalesen. 

"Ini (plasma konvalesen) benar-benar sangat dibutuhkan. Oleh karena itu saya mengajak kepada warga yang habis terkena COVID-19 agar tidak segan-segan untuk membantu warga yang terkena COVID-19," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala UDD PMI Kota Surabaya, Budi Arifah, menyatakan saat ini stok kantong plasma konvalesen di PMI Surabaya sudah mulai menipis. Setidaknya untuk hari ini masih ada sekitar 100 kantong yang tersedia. 

BACA JUGA:


Sementara untuk kebutuhan alat, UDD PMI Kota Surabaya memiliki 3 alat donor darah plasma konvalesen. Sedangkan satu alat lain digunakan untuk donor Apheresis Trombosit. 

"Tadi baru ada kabar, ada yang sudah mendarat di bandara, mudah-mudahan ke depannya (stok kantong plasma) ini masih aman," kata Budi.

Kepala Bidang Pelayanan dan Humas UTD PMI Surabaya, Martono Adi, menambahkan bahwa stok plasma konvalesen di PMI Surabaya saat ini sekitar 253 kantong. Ia mengaku permintaan plasma konvalesen sangat banyak. "Permintaannya tak hanya dari Surabaya, juga banyak dari luar kota. Sementara untuk setiap harinya, jumlah pendonor plasma konvalesen di PMI Surabaya hanya sekitar 25 orang," kata Martono.