Akhir Pekan Ini Korea Selatan Luncurkan Vaksinasi COVID-19, Gunakan Dua Jenis Vaksin
Kolase vaksin PfizerBiontech dan vaksin AstraZeneca. (VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas kesehatan Korea Selatan mengumumkan, program vaksinasi massal di negara tersebut akan dimulai pada Jumat pekan ini. Bersamaan dengan itu, pengumuman tersebut juga menyebut kemungkinan tidak tercapainya target kekebalan massa pada November 2021 mendatang.

Melansir Koreatimes, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengumumkan, program vaksinasi dengan vaksin produksi raksasan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca direncanakan pada Hari Jumat. Keesokan harinya, akan diluncurkan vaksinasi dengan vaksin produksi Pfizer Inc.

Mulai pukul 9:00 Jumat pagi, pekerja perawatan kesehatan dan pasien akan menerima batch pertama vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford. Ini tidak termasuk mereka yang berusia 65 ke atas, di panti jompo dan fasilitas berisiko tinggi lainnya 

"Sebanyak 289.271 orang, atau 93,6 persen dari pasien dan orang yang bekerja di fasilitas, termasuk sanatorium, fasilitas perawatan dan fasilitas rehabilitasi, akan menerima suntikan pertama dari dua rejimen dosis penuh AstraZeneca," kata KDCA.

"Vaksin tersebut diproduksi oleh SK Bioscience Co., unit vaksin dari Grup SK Korea Selatan, di sebuah pabrik di kota tenggara Andong," sambung KDCA.

Sementara, vaksin Pfizer akan mulai diberikan kepada 58.500 petugas kesehatan yang merawat pasien COVID-19 pada hari Sabtu. Vaksin ini disediakan di bawah proyek COVAX yang diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penyuntikannya dilakukan di 5 fasilitas khusus yang disiapkan pemerintah.

Sebab, vaksin Pfizer memerlukan rantai penyimpanan dengan suhu ultra dingin, guna menjaga kualitas vaksin. Sementara vaksi AstraZeneca cukup disimpan pada suhu 2 - 8 derajat celcius. 

Diketahui, Korea Selatan sebelumnya menargetkan mampu memvaksin 70 persen penduduknya pada Bulan September, serta mendapat kekebalan massa pada November. Namun, target itu pesimis dapat tercapai.

Negeri Ginseng sendiri sebelumnya sudah mengamankan cukup banyak vaksin dari COVAX dan kontrak terpisah dengan empat perusahaan obat asing, dengan target memvaksinasi 56 juta orang.