Dimulai Bulan Depan, Begini Ketatnya Proses Vaksinasi COVID-19 di Korea Selatan
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. (Steven Cornfield/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Jika tidak ada perubahan, Korea Selatan akan memulai program vaksinasi COVID-19 bulan depan. Sementara, gelombang pertama vaksin diharapkan akan tiba dalam beberapa minggu mendatang.

Memanfaatkan jasa COVAX yang diinisiasi oleh WHO, Korea Selatan akan menerima kiriman vaksin COVID-19 lansiran Pfizer pada awal Februari mendatang.

"Pengiriman pertama vaksin Pfizer untuk 50 ribu orang kemungkinan akan tiba pada awal Februari," kata otoritas kesehatan setempat, melansir koreatimes

Pemerintah Korea Selatan rencananya akan membagi program vaksinasi dalam beberapa tahapan. Masing-masing akan dikelola oleh instansi terkait. Semula, Korea Selatan merencanakan program vaksinasi pada akhir Februari.

Namun, rencana ini dipercepat menjadi awal bulan, dengan perhatian tertuju pada ketersediaan vaksin menjelang libur Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 11 Februari mendatang.

Rantai vaksinasi 

Mengingat vaksin yang dipakai adalah vaksin Pfizer RNA (mRNA), Korea Selatan memiliki rantai program vaksinasi yang panjang dan ketat. Sistem rantai dingin harus dibangun tidak hanya untuk distribusi, tetapi juga di setiap pusat vaksinasi. 

Vaksin Pfizer bisa jadi yang paling sulit ditangani, sebab harus disimpan pada suhu minus 70 derajat celcius dan stabil. Sementara vaksin lainnya, seperti Moderna dan Janssen hanya perlu disimpan pada suhu minus 20 derajat celcius.

ilustrasi
Ilustrasi vaksin. (Sam Moqadam/Unsplash)

Prosesnya sendiri dimulai dari persetujuan Kementerian Keamanan Makanan dan Obat. Jika disetujui, vaksin akan dikirim ke Korea Selatan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi.

Setibanya di Korea Selatan, Kementerian Pertahanan akan mengelola penyimpanan dan distribusi ke 250 pusat vaksinasi di seluruh Negeri Gingseng. Pusat vaksinasi ini pun dipersiapkan langsung dan diawasi oleh Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan, bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan nantinya akan memasang satu lokasi vaksinasi per kota, kabupaten dan distrik. Serta dua di setiap wilayah dengan populasi lebih dari 500 ribu orang.

Dengan prediksi lokasi vaksinasi akan didatangi 600 orang per hari, tempat tersebut harus berventilasi baik, cukup luas untuk menjaga jarak sosial, hingga dilengkapi dengan pembangkit listrik mandiri untuk menyimpan vaksin dengan aman.

Saat ini, Kementerian Dalam Negeri sedang meninjau 150 fasilitas sebagai calon yang memungkinkan digunakan sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi.

"Saat ini, kami memiliki 93 gym, 30 bioskop, 12 institusi medis, 10 taman dan lima pusat pemerintahan dalam daftar kandidat kami. Setelah berdiskusi lebih lanjut dengan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), kami akan mengumumkan daftar terperinci lebih awal. minggu depan, "kata Wakil Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan Park Jong-hyun