JAKARTA - Aksi pemogokan nasional umum, diikuti dengan unjuk rasa jutaan warga Myanmar yang dihelat pada Senin 22 Februari kemarin, direncanakan berlanjut pada hari ini.
Polisi dan militer Myanmar melakukan penjagaan di sejumlah ruas jalan di kota-kota utama di Myanmar. Pintu masuk utama ke Naypyitaw dan jalan-jalan utama di Pyinmana dijaga ketat oleh personel militer Myanmar dan polisi.
Selain itu, akses jalan utama di Yangon, termasuk jalan-jalan yang menuju ke sejumlah kedutaan besar asing dan perwakilan PBB yang menjadi lokasi favorit pengunjuk rasa, juga dijaga ketat.
Warga Myanmar tak gentar, sekalipun militer Myanmar membubarkan paksa aksi mogok nasional Senin kemarin, diikuti aksi represif personel polisi Myanmar serta penangkapan terhadap sejumlah orang pada Senin kemarin
Di beberapa tempat di Kotapraja Pyinmana, polisi dengan kasar membubarkan pengunjuk rasa anti-kudeta militer Myanmar, secara paksa mendorong mereka ke dalam kendaraan transportasi tahanan dan truk polisi, menurut penduduk setempat melansir The Irrawaddy.
Penduduk mengatakan, petugas keamanan menangkap sedikitnya 10 orang di Kotapraja Ottara Thiri Naypyitaw, lima di Kotapraja Zabu Thiri dan sedikitnya lima di Kotapraja Pyinmana. Ratusan pengunjuk rasa saat ini disebut bersembunyi di rumah dan biara terdekat.
Seseorang yang berpartisipasi dalam unjuk rasa mengatakan, bahwa dia melihat lima truk polisi Myanmar penuh dengan pengunjuk rasa. Seorang reporter yang melarikan diri dari tempat kejadian mengatakan, pasukan keamanan juga mencoba untuk menyita kamera dari wartawan dan menargetkan mereka untuk ditangkap.
"Seorang perwira militer bahkan berteriak kepada bawahannya untuk menangkap wartawan, dan mengambil kamera kami dari kami, sambil mengejar pengunjuk rasa anti-kudeta," tuturnya.
Sementara itu, melansir Myanmar Now, lima dari sekitar 20 pengunjuk rasa yang ditangkap kemarin adalah rombongan insinyur yang akan bergabung dengan pengunjuk rasa dalam aksi pemogokan umum.
BACA JUGA:
Saksi mata mengatakan, penangkapan dilakukan setelah kelompok yang berkumpul pada pukul 08.00 di dekat Bundaran Hninsi, di Jalan Yarza Htarni itu bubar sekitar tengah hari.
“Ada ribuan orang yang berpisah setelah protes. Sebuah kendaraan polisi mengikuti mobil yang membawa lima insinyur yang ditangkap dan menghentikannya di dekat terminal bus Bawga Thiri,” ungkap saksi mata yang juga koordinator pengunjuk rasa.
LIVE: The protests against the military coup continue unabated. Here is a latest one on Tuesday morning in the town of Kutkai in the northern Shan State. #WhatsHappeningInMyanmar https://t.co/59ENYEK79C
— Myanmar Now (@Myanmar_Now_Eng) February 23, 2021