JAKARTA - Banjir yang merendam wilayah Jakarta sejak Jumat kembali menyeret nama mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kata Ahok pun jadi trending topic Twitter Minggu, 21 Februari.
Percakapan di Twitter ini mencakup kerja Ahok saat menjadi gubernur DKI Jakarta dalam menangani banjir.
Akun Twitter, @kantayu, bahkan mengunggah tangkapan layar berita tentang penanganan banjir di masa Ahok dan Aneis.
Foto tangkapan layar itu bertuliskan, 'Antisipasi Banjir, Ahok Bakal Bongkar Paksa Penghambat Saluran Penghubung' dari Kompas.com, dan 'Antisipasi Banjir, Anies Imbau Warga Unduh Buku Panduan' dari Beritasatu.com
Kantayu pun memberikan keterangan dari foto yang diunggahnya ini.
"Pantas dah banjir. Gak heran.... Yg satu bongkar penghambat saluran, yg satu nyuruh unduh buku. Emang beda kelas antara Ahok dan Anis. Jkt58 sudah Salah Ambil Keputusan..." kata dia.
Pantas dah banjir
Gak heran....
Yg satu bongkar penghambat saluran, yg satu nyuruh unduh buku
Emang beda kelas antara Ahok dan Anis
Jkt58 sudah Salah Ambil Keputusan...
— KANTAYU (@kantayu) February 20, 2021
BACA JUGA:
Pernyataan ini membuat polemik di Twitter. Banyak yang menyindir Anies karena kebijakan mengunduh buku panduan untuk banjir.
"Hahaha...kebyng pas banjir udah dkt, warganya mlh pada sibuk ngunduh buku panduan... Giliran buku belum kelar diunduh dah kebanjiran..." tulis @igoen_anindya.
Hahaha...kebyng pas banjir udah dkt, warganya mlh pada sibuk ngunduh buku panduan...
Giliran buku belum kelar diunduh dah kebanjiran...
— G Minor (@igoen_anindya) February 21, 2021
"Beda antara yang menguasai masalah dengan yang tak mengerti masalah..!! Dikira banjir itu bisa dihindari secara online Face with tears of joy," kata @FerdinandHaean3.
Kemarin, Minggu, 20 Februari, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut banjir yang terjadi di Jalan Sudirman, Jalan Kemang Raya, Jalan Widya Chandra, hingga Jalan Tendean disebabkan oleh luapan Kali Krukut.
Hal ini ia katakan saat meninjau genangan air di kawasan Jalan Sudirman, dekat Pintu Air Sudirman Atmaja, Jakarta Pusat.
"Jadi curah hujan yang terjadi di kawasan hulu Kali Krukut yang melintang melintasi Jalan Jendral Sudirman. Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 mm/hari," kata Anies, Sabtu, 20 Februari.
Anies bilang, Kali Krukut meluap karena menampung pertambahan debit air dari hujan lokal dari kawasan Depok, Jawa Barat. Artinya, penambahan debit air bukan dari hujan lokal di kawasan Kemang atau Jalan Sudirman, melainkan kawasan antara hulu dan Jakarta.
"Lintas airnya melewati dua sungai, satu kali Mampang dan dua Kali Krukut. Kedua aliran kali itu bertemu di belakang LIPI. Lalu mengalir ke Sudirman. Jadi saat ini adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok,” ujar Anies.
“Biasanya kalau hujannya di pegunungan (Daerah Bogor) airnya akan lewat Kali Ciliwung, tapi kalau terjadinya hujan deras di kawasan tengah (sekitar Depok) maka lewat ke sungai aliran tengah, yakni kali Krukut ini,” tutur Anies.
Saat ini, seluruh jajaran Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai dan mengerahkan pompa mobile baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang yang menjadi aliran kali Krukut.
Selanjutnya, air akan dialirkan ke Kanal Banjir Barat (KBB). Namun, hal ini juga memerlukan waktu. Sebab, KBB masih menampung kiriman air dari daerah hulu.
“Sesudah ini air akan mengalir ke Banjir Kanal Barat. Banjir Kanal Barat permukaan airnya masih tinggi. Karena air dari Sungai Ciliwung masih mengalir masuk ke kota. Jadi saat ini memang Jakarta sore ini, masih menerima aliran dari kawasan Selatan. Itu Depok maupun puncak. Kalau itu sudah reda InsyaAllah lebih terkendali,” katanya.