Viral! Pengantin Tembus Banjir Pakai Bak Mandi Bayi di Tegal Parang
Tangkap layar pengantin yang kebanjiran yang diunggah akun Twitter @windysatria

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah video yang menunjukkan seorang pengantin wanita menembus banjir lengkap dengan mekap dan pakaian adat menaiki bak mandi bayi viral di media sosial. Video ini diambil pada Sabtu, 20 Februari atau saat sejumlah wilayah di DKI Jakarta terendam banjir akibat curah hujan tinggi sejak Jumat, 19 Februari.

"Pagi ini tetangga gw sukses menembus banjir buat nikah...walau hrs pake bak bayi #banjir," tulis seorang warganet Windy Satria yang mengunggah video tersebut di akun Twitternya @windysatria.

Dalam video itu tampak seorang pengantin wanita yang sudah siap menjalankan prosesi pernikahan duduk di atas bak mandi bayi berwarna putih. Dia juga tampak memegang sebuah payung berwana biru bergambar Mickey Mouse.

Bak itu tampak diangkat oleh empat pria lainnya. Sementara sang mempelai pria yang juga sudah dalam keadaan rapi tampak berada di belakang.

Sama seperti pengantin perempuan, pengantin pria juga naik ke atas ember berwarna hijau dalam posisi jongkok dan diangkat oleh tiga orang pria lainnya. Arak-arakan di tengah banjir ini, tampaknya menimbulkan perhatian bagi warga sekitar.

Pemilik akun tersebut yang dihubungi VOI mengatakan, kejadian ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

"Iya (tetangga, red). Itu kejadiannya ketinggian jam 10.00 dan tinggi air mencapai pinggang orang dewasa. Memang daerahnya rawan banjir, langganan tiap hujan," kata Windy Minggu, 21 Februari.

Dia menyebut, bak bayi berwarna putih dan ember berwarna hijau itu digunakan secara spontan. "Karena memang enggak ada perahu karet saat itu," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah wilayah di DKI Jakarta mengalami banjir dengan ketinggian bervariasi. Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan banjir di Ibu Kota khususnya Jakarta Timur dan Jakarta Selatan karena terjadinya cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi.

Dalam rapat koordinasi di Pintu Air Manggarai, dia menjelaskan curah hujan di Pasar Minggu mencapai 226 mm per hari, di Sunter Hulu 197 mm, di Halim Perdanakusuma sampai 176 mm, Lebak bulus 154 mm.

"Semua angka di atas 150 adalah kondisi ekstrem. Dalam pembagian skala, ada hujan lebat sampai 100 mm, kemudian, 100 mm-150 mm sangat lebat dan di atas 150 mm adlah hujan ekstrem," kata Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Februari.

Sayangnya, kata Anies sistem drainase di DKI dibangun dengan daya tampung curah hujan antara 50 sampai 100 milimeter per hari. Drainase di kawasan tersebut tak mampu menampung air dengan curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan luapan air sampai pemukiman.

"Kapasitas sistem drainase di Jakarta itu berkisar 50 sampai 100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, maka pasti terjadi genangan karena memang kapasitasnya terbatas sampai 100 mm," ujar dia.

Oleh sebab itu, Anies akan memprioritaskan penanganan kepada warga yang tedampak banjir. Mulai dari persiapan tempat pengungsian, hingga evakuasi warga yang terjebak di pemukiman.