Bagikan:

JAKARTA - Pemanfaatan ruang publik atau ruang interaksi warga di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat makin digandrungi kawula muda. Kawasan ini menjadi viral di media sosial setelah dipenuhi oleh sejumlah remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok).

Mereka datang ke kawasan tersebut untuk beragam kepentingan dan aktivitas. Bahkan banyak yang membuat berbagai konten media sosial di area terbuka itu.

Meski demikian, pengawasan petugas terkait di ruang publik Dukuh Atas tepatnya di Jalan Tegal Parang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat masih lemah. Ruang publik yang jadi tempat ekspresi para warga mulai diwarnai dengan motif lain.

Seperti yang terlihat di ajang Citayam Fashion Week (CFW) Dukuh Atas. Di lokasi ini, sekumpulan remaja memanfaatkan zebra cross penyebrang jalan sebagai ajang peragaan busana ala kalangan gen Z.

Transpuan bernama Gley bergaya di catwalk Dukuh Atas Sudirman/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Seiring perjalanan waktu, pemanfaatan zebra cross juga dimanfaatkan pihak lainnya untuk mempromosikan sesuatu.

Seperti yang pernah ditemukan VOI pada CFW di zebra cross Jalan Tegal Parang, Kawasan Dukuh Atas, pada Selasa, 19 Juli, malam.

Malam itu, terlihat seorang pria menggunakan pakaian seksi milik wanita dan bergaya gemulai meliuk bak model peraga busana di zebra cross Jalan Tegal Parang, Kawasan Dukuh Atas.

Dia mengaku berasal dari salah satu komunitas waria. Dia sengaja datang ke kawasan SCBD Dukuh Atas karena tengah viral dan trending saat ini.

Aksinya pun berlangsung di tengah petugas Satpol PP dan Dishub memberikan imbauan penggunaan masker.

"Dengan adanya yang viral ini, kita harus jadi diri sendiri tetap show up jangan malu harus tetap berprestasi dengan gayanya sendiri," kata Gley yang mengaku sebagai transpuan Indonesia itu.

Dia mengatakan, konsep penampilan pakaian yang dikenakannya adalah elegan.

"Konsepnya elegan dan beauty albino kali ya. Saya asli Indonesia, tetap percaya diri. Saya sekarang ini bersama Mami Yuli Ketua Waria Indonesia berada di Jakarta Selatan tinggal bersama waria-waria Indonesia yang dibantu oleh Mami Yuli. Semangat buat kalian semua," kata transpuan berpakaian wanita yang juga mengaku sebagai penyanyi itu.

Menanggapi kegiatan CFW yang dimanfaatkan komunitas lainnya, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi berharap, keberadaan ruang terbuka dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan remaja SCBD yang positif. Semua masyarakat boleh menggunakan ruang terbuka Dukuh Atas, tapi tidak disalah gunakan untuk kepentingan tertentu seperti politik dan lainnya.

"Namanya waria (transpuan) itu sebenarnya di luar dari konteks Citayam Fashion Week (CFW) kan gitu. Kalau bisa jangan dimanfaatkan untuk hal demikian. Iya, pasti ada dampak. Buat hal yang kreatif dan inovatif," kata Irwandi saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 22 Juli.