Jika Ada Transpuan di CFW Dukuh Atas, Dinsos dan Satpol PP Akan Bergerak Lakukan Penertiban
Salah satu pengunjung CFW Dukuh Atas, seorang pria berpakaian wanita mengaku transpuan dari komunitas waria di DKI Jakarta/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Maraknya pria berpakaian wanita yang membuat konten di kawasan Citayam Fashion Week (CFW) Dukuh Atas, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mendorong Pemerintah Kota Jakarta Pusat untuk melaksanakan penertiban dalam waktu dekat.

Para terduga transpuan itu melakukan show up fashion show di zebra cross dan membuat konten media sosial di sepanjang kawasan Dukuh Atas, Tanah Abang.

"Kita siap lakukan penertiban terhadap seluruh waria yang ada di Dukuh Atas," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Abdul Salam saat dihubungi wartawan, Senin, 25 Juli.

Abdul Salam mengatakan, pihaknya juga tengah menunggu langkah Satpol PP Jakarta Pusat dalam penertiban tersebut. Pasalnya, hanya Satpol PP saja yang bisa menjaring yang kemudian diserahkan ke Sudinsos.

"Penertiban nantinya akan bersama-sama. Kita nunggu saja kapan Satpol pp mau menertibkan dan kita akan ikuti," ucapnya.

Dia menambahkan, para waria yang berada di kawasan Dukuh Atas masuk dalam kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Nantinya para PMKS yang terjaring akan langsung dibawa ke panti.

"Yang terjaring akan dibawa langsung dan akan diberikan pembinaan oleh petugas panti," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Citayam Fashion Week (CFW) di kawasan Dukuh Atas, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai menampilkan busana tak wajar.

Saat ini, marak anak remaja pria di bawah umur yang mengenakan pakaian wanita dan menggunakan zebra cross jalan sebagai catwalk fashion.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan, pihaknya khawatir dengan pergaulan anak remaja SCBD di kawasan Dukuh Atas yang mulai berperilaku menyimpang.

Adanya kebebasan berekspresi termasuk hal-hal negatif dikawatirkan akan terserap oleh para remaja yang berada di kawasan tersebut.

Apalagi para remaja di bawah umur itu berada di ruang publik tanpa ada bimbingan dan pengawasan dari orangtua mereka.

"Itu juga yang menjadi kekhawatiran kita, ada anak - anak kita di bawah umur, SMP pria menggunakan menggunakan pakaian wanita. Ini kita hindari, mereka menggunakan pakaian wanita dengan bangganya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza kepada wartawan di lokasi, Sabtu, 23 Juli, malam.

Riza berjanji bahwa Pemprov DKI segera melakukan pembinaan, bimbingan dan edukasi secara persuasif kepada anak-anak remaja di kawasan Dukuh Atas.

"Ini mudah-mudahan secara bertahap kita akan lakukan pembinaan, bimbingan, edukasi secara persuasif agar anak-anak ini terjaga," ujarnya.

Pemprov DKI juga akan mengantisipasi adanya gejala perilaku penyimpangan seksual di ruang publik.

"Dari pergaulan bebas, yang tidak baik, dari potensi gejala LGBT kita hindari segera, akan kita atasi," tegasnya.