JAKARTA - Detik-detik evakuasi jenazah pasien COVID-19 yang terjebak banjir di Jakarta Timur ramai jadi perbincangan warganet. Pasalnya, di menit ke 35 dalam video yang beredar, terlihat salah satu petugas merampas handphone milik warga.
Belum dipastikan apa penyebab hanphone tersebut dirampas. Terlihat dalam video yang viral di twiiter dengan tagar #menit35, petugas dengan alat pelindung diri lengkap tiba-tiba saja merampas handphone berwarna hitam. Pemilik handphone pun tak protes dan hanya mendiamkan hal itu.
Dalam keterangan yang diberikan Direktur Samapta Polda Metro Jaya, Kombes Gatot Haribowo disebutkan kalau Tim Khusus Pemulasaraan Jenazah COVID-19 dari Direktorat Samapta Polda Metro Jaya memang melakukan evakuasi jenazah COVID di lokasi.
BACA JUGA:
Proses evakuasi tersebut dilaksanakan enam personel Dit Samapta dan tiga personel Polwan, dengan dibantu oleh personel Damkar dan Satpol-PP. Tim menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap menerobos banjir.
Aksi petugas merebut handphone pun menjadi pertanyaan masyarakat twitter.
"Di Detik 35 kenapa gak bilang izin mbak tidak boleh direkam apalagi dipublikasikan, mohon pengertiannya.
Mungkin itu pacarnya sih, soalnya seenaknya. Tapi ini rekaman kan? " cuit akun @geo_engineer
"Kenapa itu orang ngrebut hp orang lain??" tanya @AlhabsiRohman.
Tim Khusus Pemulasaraan Jenazah COVID-19 dari Direktorat Samapta Polda Metro Jaya mengevakuasi jenazah pasien COVID-19 yang terjebak banjir untuk kemudian dimakamkan.
"Jenazah dimakamkan di Bambu Apus," kata Direktur Samapta Polda Metro Jaya Kombes Gatot Haribowo dilansir Antara, Jakarta, Sabtu, 20 Februari.
Gatot menjelaskan proses evakuasi berlangsung di permukiman warga yang terkena musibah banjir di Jakarta Timur. Proses evakuasi tersebut dipimpin oleh perwira pengawas Ipda Nuryasin.