JAKARTA - Sebuah video yang memperlihatkan evakuasi jenazah pasien COVID-19 menjadi pembicaraan warganet, khususnya di Twitter. Sebab, dalam video berdurasi sekitar satu menit tersebut, seorang petugas kedapatan merebut handphone milik warga yang merekam rombongan tersebut dan tak dikembalikan kepada pemiliknya tapi malah diletakkan di pagar rumah warga lainnya.
Video ini awalnya diunggah di akun milik Divisi Humas Polri yaitu @DivHumas_Polri. Namun, video tersebut lenyap setelah ramai warganet mempertanyakan alasan petugas merebut handphone tersebut seperti yang terdapat pada detik ke-35 video tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus hanya mengatakan bakal melakukan pengecekan terhadap peristiwa tersebut.
"Nanti saya cek kebenarannya," kata Yusri saat dihubungi VOI, Minggu, 21 Februari
Dalam video ini, tampak rombongan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan seorang pria berbaju hitam lengan panjang lengkap dengan sarung tangan sedang mendorong sebuah peti jenazah ditumpangkan di atas perahu karet berwarna biru. Mereka berjalan di sebuah gang perumahan sempit di kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur.
BACA JUGA:
Hingga akhirnya, di detik ke-35 video ini tampak seseorang dari rombongan tersebut berlari ke sebuah pagar rumah di mana seorang warga merekam kejadian tersebut dari dalam rumah. Selanjutnya, setelah merebut handphone tersebut, sambil berjalan dia tampak mengutak-atik handphone itu.
Selanjutnya, petugas dengan APD lengkap ini tampak meletakkan handphone tersebut secara sembarangan di pagar rumah lain yang berwarna hitam dan langsung berjalan dengan rombongan lainnya.
Aksi petugas ini sontak menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan.
"Itu di detik 35 an kenapa ngerampas hp warga?" kata akun Twitter @canotnaisme yang mengunggah ulang video tersebut.
Itu di detik 35 an kenapa ngerampas hp warga? https://t.co/13yo8yLkOt
— 𝚍𝚜𝚠 (@cantonaisme) February 20, 2021
— 𝚍𝚜𝚠 (@cantonaisme) February 20, 2021
Sebelumnya, Tim Khusus Pemulasaraan Jenazah COVID-19 dari Direktorat Samapta Polda Metro Jaya mengevakuasi jenazah pasien COVID-19 yang terjebak banjir untuk kemudian dimakamkan.
"Jenazah dimakamkan di Bambu Apus," kata Direktur Samapta Polda Metro Jaya Kombes Gatot Haribowo dilansir Antara, Jakarta, Sabtu, 20 Februari.
Dia menjelaskan proses evakuasi berlangsung di permukiman warga yang terkena musibah banjir di Jakarta Timur. Proses evakuasi tersebut dipimpin oleh perwira pengawas Ipda Nuryasin.
Proses evakuasi tersebut dilaksanakan enam personel Dit Samapta dan tiga personel Polwan, dengan dibantu oleh personel Damkar dan Satpol-PP. Tim menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap menerobos banjir.