Bagikan:

JAKARTA - Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkap awal kariernya di Korps Adhyaksa. Burhanuddin mengaku pernah disogok, tapi duit itu dikembalikan ke penyogok.

“Waktu saya jadi jaksa baru, begitu sidang, saya disogok. Saya nggak bisa tidur seminggu sampai putusan. Saya berpikir, akhirnya saya kembalikan dan sejak itu saya nggak mau bermain di ranah itu. Tuhan mengingatkan, kau bukan di situ tempatnya. sejak itu, saya dulu katakan kepada pimpinan, saya menangani perkara dengan clear,” tutur Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam Deddy Corbuzier Podcast dikutip dari video Youtube Deddy Corbuzier, Kamis, 18 Februari. 

Burhanuddin menegaskan, penanganan perkara bisa membuat penegak hukum seperti diasingkan. Tapi Burhanuddin tetap berjalan tegak lurus.

“Itu risiko. Tapi nyatanya saya masih bisa, alhamdulillah. Saya sejak jaksa agung muda, sampai jadi komisaris, saya jalani happy happy aja, masih bisa senyum bergerak,” kata doa

BACA JUGA:


Karena itu, Jaksa Agung tak ragu untuk menindak perkara apa pun. Siapa pun pelaku tindak pidana akan diproses hukum.

“Kalau saya dalam penegakan hukum, siapapun yang melakukan tindak pidana, adik atau kakak pun, ya mohon maaf saja itu komit kelurga saat saya jadi Jaksa Agung. Kita komit tidak ada yang merecoki,” katanya.

Untuk saat ini, pengawasan terhadap penegak hukum atau pun pejabat negara disebut Burhanuddin sangat mudah. Kontrol publik sangat kuat apalagi di era media sosial.

“Membalikkan marwah memang sangat sulit dan perlu kerja keras (saat ada oknum korupsi). Sekarang pejabat dipelototi. Ada bagusnya social media sekarang sebagai kontrol, sekarang kasus cepat terungkap,” ujar Jaksa Agung.