JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berjanji tak akan berhenti memberantas korupsi di perusahaan-perusahaan milik negara. Salah satu caranya dengan terus menjalankan program bersih-bersih BUMN.
“Program bersih-bersih BUMN adalah wujud komitmen kami memberantas korupsi. Saya tidak akan membiarkan penyalahgunaan dana di lingkungan BUMN, apalagi bisa merugikan masyarakat,” tulis Erick dalam Instagram resmi @erick.thohir, dikutip Minggu, 10 Desember.
Lebih lanjut, Erick mengatakan kasus Jiwasraya, Asabri, Garuda Indonesia, dan Dana Pensiun menjadi bukti keseriusan pihaknya dalam memberantas korupsi.
“Tak berhenti di sini, saya akan terus memerangi korupsi agar BUMN semakin bersih dan bisa memberikan manfaat besar kepada masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Seperti diketahui, Erick kian gencar besih-bersih BUMN dan dana pensiun BUMN dari korupsi. Erick bahkan menggandeng Kejaksaan Agung dan KPK. Erick juga tak segan memecat bos-bos BUMN yang tersangkut kasus korupsi.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana melaporkan dua dana pensiun (dapen) bermasalah di BUMN ke Kejaksaan Agung (Kejagung) bulan ini. Adapun sebelumnya juga telah dilaporkan empat dapet bersamalah.
“Rencananya di bulan Desember ini (2023) ada dua lagi (dapen) yang akan dilaporkan ke Kejaksaan Agung,” ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 Desember.
Namun sayangnya, Erick Thohir enggan menyebut dapen BUMN mana yang dimaksud akan dilaporkan ke Kejaksaan Agung. Meski begitu, ia berharap dengan langkah-langkah perbaikan pengelolaan dapen BUMN akan sehat ke depannya.
“Sehingga nanti dana pensiun benar-benar dalam transisi selama 3 tahun ke depan akan sehat,” ucapnya.