JAKARTA - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengungkapkan bila tersangka Panca Darmansyah telah membunuh 4 anaknya secara bergantian. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan pelaku melakukan pembunuhan mulai dari anak yang paling kecil hingga yang paling besar.
“(Pelaku) melakukan pembunuhan secara bergantian dimulai yang pertama paling kecil inisial A (1), dilanjutkan A (3), selanjutnya anak korban yang ketiga usia 4 tahun dan terakhir anak korban tertua 6 tahun,” ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Sekatan AKBP Bintoro kepada wartawan, Jumat, 8 Desember.
Bintoro juga menjelaskan, tersangka melakukan pembunuhan itu dengan cara membekapnya dengan menggunakan tangan hingga korban tewas. Adapun tindakan itu dilakukan pada Minggu, 3 Desember, pukul 14.00 WIB.
“Pembunuhan dengan cara membekap mulut korban satu persatu. Setelah 15 menit tidak bernapas, yang bersangkutan bergantian terhadap korban berikutnya. (dibunuhnya) Dalam kondisi masih sadar,” ucapnya.
AKBP Bintoro menjelaskan juga mengatakan, tersangka Panca Darmansyah sebelum dan sesudah melakukan pembunuhan terhadap 4 anaknya merekam menggunakan laptop. Ucapan Bintoro diperkuat dengan 2 alat bukti, yakni laptop dan handphone milik Panca.
“Kami juga mendapatkan barang bukti berupa handphone dan juga laptop yang digunakan saudara P untuk merekam sebelum kejadian. Saat kejadian dan saat yang bersangkutan bermasalah dengan istrinya saudara D,” kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat, 8 Desember.
BACA JUGA:
Kasus ini pertama kali diketahui oleh pihak kepolisian dari laporan warga yang mencium bau busuk di sebuah rumah kontrakan yang berlokasi di rumah kontrakan di Gang Roman Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Bau bangkai sampai bongkar plafon, nggak ketemu. Terus tadi pagi tetangga telpon saya, dia bilang “Pak Irwan tolong ada bangkai sebelah rumah Pak Panca. Tolong bersihkan bangkai di kamar mandi ada bau nggak enak’. Sudah begitu saja,” kata tetangga, Rabu 6 Desember.
Setelah pintu didobrak oleh warga dan polisi, terdapat empat jasad anak kecil yang sudah membusuk.
Diketahui 4 korban tersebut adalah Viona Audrey (6), Sopiya (4), Arsa (3), Aska (1).
Korban ditemukan sudah dalam kondisi membusuk berjajar di atas kasur pojok tembok