Menteri Luar Negeri Inggris Kecam Larangan Tayang BBC oleh China
Ilustrasi. (Another Believer/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Stasiun televisi berita milik Inggris BBC World News, dilarang untuk tayang di China pada Jumat 12 Februari. Pelarangan ini dilakukan hanya sepekan setelah regulator media di Inggris, mencabut izin siaran saluran beruta China Global Television Network (CGTN) milik China di Inggris.

Namun, otoritas China memakai dalih lain. Melansir Reuters, Administrasi Radio dan Televisi Nasional China (NRTA) mengumumkan, pihaknya menemukan pelanggaran serius peraturan terkait pemberitaan yang harus jujur dan adil, yang dilakukan oleh BBC.

Hal tersebut dinilai merugikan kepentingan China dan merusak persatuan nasional. Sehingga, saluran tersebut dianggap tidak memenuhi persyaratan tayang saluran asing di China.

Diketahui, BBC World News berbahasa Inggris tidak termasuk dalam sebagian besar paket saluran TV di Cina daratan, tetapi tersedia di beberapa hotel dan rumah.

Inggris pun keberatan dengan hal ini. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengutuk keputusan China tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan China merupakan pembatasan media yang tidak bisa diterima. 

“Keputusan China untuk melarang BBC World News di China daratan adalah pembatasan kebebasan media yang tidak dapat diterima. China memiliki beberapa pembatasan paling parah atas kebebasan media dan internet di seluruh dunia. Dan langkah terbaru ini hanya akan merusak reputasi China di mata dunia,” kecamnya.

BBC pung menyatakan kecewa dengan keputusan pemerintah China yang melarang siaran BBC World News.

"BBC adalah penyiar berita internasional paling tepercaya di dunia dan melaporkan berita dari seluruh dunia secara adil, tidak memihak, dan tanpa rasa takut atau dukungan," kata BBC dalam keterangannya.

Untuk diketahui, bulan ini Departemen Luar Negeri China mengatakan sangat terganggu oleh laporan BBC, terkait pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp-kamp interniran untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di wilayah Xinjiang, China. China menyangkal tuduhan pelanggaran di Xinjiang dan mengatakan laporan BBC sepenuhnya tanpa dasar faktual.

Sebelumnya pada 4 Februari, regulator media Inggris Ofcom mencabut lisensi CGTN untuk siaran di Inggris, setelah penyelidikan menemukan bahwa lisensi tersebut dipegang secara tidak sah oleh Star China Media Ltd. China mengkritik keputusan itu karena dipolitisasi dan memperingatkan, mereka berhak untuk membuat tanggapan yang diperlukan.