TikTok Akui Kecewa, BBC Ikuti Jejak Inggris Larang Aplikasi Itu di Ponsel Perusahaan
British Broadcasting Corporation (BBC) mengikuti pemerintahnya yang melarang TikTok di perangkat perusahaan. (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - British Broadcasting Corporation (BBC) mengikuti pemerintahnya yang melarang TikTok di perangkat perusahaan, karena khawatir tentang keamanan data.

Menurut arahan kepada karyawannya, BBC tidak menyarankan mereka menginstal TikTok di perangkat perusahaan kecuali ada alasan bisnis yang dapat dibenarkan.

"Jika Anda tidak membutuhkan TikTok karena alasan bisnis, TikTok harus dihapus," tulis panduan BBC kepada karyawan.

Langkah ini dilakukan setelah pemerintah Inggris melarang aplikasi tersebut pada ponsel yang dikeluarkan pemerintah, di tengah kekhawatiran data sensitif diakses oleh pemerintah China karena kepemilikannya oleh raksasa ByteDance yang berbasis di Negara Tirai Bambu itu.

Meski begitu, para menteri dan pejabat masih diizinkan untuk menggunakan aplikasi milik China di perangkat pribadi mereka.

"Keputusan tersebut didasarkan pada kekhawatiran yang diajukan oleh otoritas pemerintah di seluruh dunia mengenai privasi dan keamanan data," ujar panduan BBC kepada karyawan.

Namun, BBC akan terus menggunakan platform berbagi video untuk mempromosikan kontennya sendiri, termasuk berita, tetapi mengatakan akan sering menilai situasi.

"BBC menangani keselamatan dan keamanan sistem, data, dan orang-orang kami dengan sangat serius. Kami terus meninjau aktivitas di platform pihak ketiga, termasuk TikTok dan akan terus melakukannya," ungkap juru bicara BBC, dikutip dari berbagai sumber, Selasa, 21 Maret.

Tentu saja, keputusan ini menandai perubahan tajam dalam pendekatan dari BBC, yang menggunakan TikTok sebagai cara untuk menjangkau audiens baru.

Saluran TikTok-nya juga sudah berjalan selama lebih dari setahun dengan menikiki 4,4 juta pengikut, dan telah merekrut tim yang terdiri dari empat spesialis aplikasi itu.

Menanggapi hal ini, TikTok mengaku kecewa dengan keputusan BBC dan mengatakan larangan didasarkan pada kesalahpahaman mendasar dan didorong oleh geopolitik yang lebih luas.

"Kami kecewa dengan panduan yang telah dibagikan BBC, tetapi menyambut baik fakta bahwa TikTok masih dapat digunakan sebagai bagian dari tujuan editorial, pemasaran, dan pelaporan," kata juru bicara TikTok.

“BBC memiliki kehadiran yang kuat di platform kami, dengan banyak akun mulai dari berita hingga musik menjangkau komunitas kami yang terlibat baik di Inggris maupun di seluruh dunia," imbuhnya.

Selain itu, TikTok juga membantah tuduhan mereka menyerahkan data pengguna kepada pemerintah China.

Tak hanya Inggris, jauh sebelumnya Amerika Serikat (AS), Kanada, Belgia, Selandia Baru, Skotlandia, dan Komisi Eropa telah memberlakukan larangan serupa pada aplikasi untuk perangkat resmi pemerintah.