JAKARTA - Atap bangunan blok C Rusunawa Marunda, Jakarta Utara ambruk beberapa hari lalu. Ternyata, Pemprov DKI Jakarta sempat berencana untuk melakukan renovasi sebelum insiden ini.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike. Namun, Yuke menyebut rencana ini dibatalkan lantaran Pemprov DKI masih harus mengalihkan alokasi anggaran sejumlah kegiatan untuk penanggulangan COVID-19.
"Memang sudah lama direncanakan untuk direvitalisasi. (Rusun Marunda) sudah harus direvitalisasi di 2022 tapi tertunda karena COVID-19," kata Yuke dalam pesan singkat, Rabu, 6 September.
Sebagai penangananya, Yuke menyebut Pemprov DKI harus memastikan agar insiden kerusakan bangunan milik pemerintah, khsusunya hunian warga, tidak kembali terulang.
Selain revitalisasi, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta juga perlu melakukan pemeriksaan rutin terhadap rusun-rusun di Ibu Kota.
"Harus ada upaya preventif berupa inspeksi rutin, pemeliharaan, dan evaluasi terhadap semua Rusunawa di Jakarta. Apabila waktunya harus direnovasi, bisa langsung dikerjakan," ujar Yuke.
Peristiwa robohnya atap rusun milik Pemprov DKI ini terjadi pada pada Rabu, 30 Agustus 2023 sekitar pukul 21.10 WIB. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sehari berselang, DPRKP DKI meminta warga yang tinggal di blok C untuk pindah ke Rusun Nagrak yang juga berada di Kecamatan Cilincing dengan alasan keselamatan. Tercatat, sebanyak 451 KK yang merupakan penghuni blok C1-C5 bersedia untuk direlokasi.
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum menyebut pihaknya akan merevitalisasi rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara dalam waktu dekat.
Hal ini sebagai buntut dari ambruknya atap gedung blok C5 Rusunawa Marunda. Lagipula, bangunan blok C Marunda saat ini juga dianggap tak lagi layak huni.
"Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta akan merencanakan revitalisasi rusunawa Marunda, sesuai hasil penelitian BRIN bahwa bangunan Cluster C pada Rusun Marunda sudah tidak layak secara struktur bangunan sebagaimana hasil inspeksi bangunan yang dilakukan BRIN," ucap Retno.
BACA JUGA:
Saat ini, lanjut Retno, penghuni mulai mengangkut barang-barangnya secara bertahap. Diupayakan, seluruh penghuni Blok C sudah pindah pada bulan September ini.
"Sebagian warga sudah memindahkan barang, yang difasilitasi UPRS II, UPRS III, Jajaran Wali Kota Jakarta Utara dan Satpol PP," imbuhnya.